Kereta kuda rombongan Archduke telah tiba di istana, Barnett yang melihat putrinya tertidur bukannya membangunkan justru dengan gerakan pelan nan lembut menggendong Niesha, membenamkan wajah cantiknya ke lehernya. Bolehkah Barnett jahat sekali saja dengan berdoa agar Niesha terus tertidur sepanjang acara? Sesungguhnya dia tidak rela putrinya dilihat banyak orang, pesona Niesha sangat tidak mampu ditolak dan itu meresahkannya.
Melihat putrinya yang begitu terlelap, senyum kecil terbit di bibir tampannya.
'Maafkan papa, papa akan memasang sihir agar telingamu tidak mendengar kebisingan. Tidurlah sweetheart' ucapnya dalam hati sambil mengusap lembut kepala Niesha lalu mengecup singkat keningnya.
Prajurit penjaga pintu masuk dibuat terkatup dengan 'kelembutan' Barnett. Memahami situasi, prajurit mendekati Barnett walau gugup, menunduk hormat dan berbisik "salam tuan Archduke, apakah kami perlu mengumandangkan kedatangan anda dan putri anda?" tanyanya hati-hati karena melihat betapa Barnett menjaga putrinya yang terlelap, prajurit itu berinisiatif untuk bertanya karena mengumumkan kedatangan menggunakan suara yang begitu keras.
Barnett yang menghargai inisiatif prajurit itu, menepuk pundak prajurit itu tanda menghargai walau dengan wajah datar "seperti yang terlihat, putriku tidur" ucapnya, walau Barnett telah memasang mantra namun mencegah keantusiasan tamu akan kedatangannya bukankah lebih baik?.
Prajurit itu tertegun sesaat ketika Barnett menepuk pundaknya, semua prajurit istana sudah tidak asing dengan sikap dingin dan acuh seorang Barnett namun apa ini? Dirinya mendapat respon 'ramah' dan itu cukup membuatnya terharu.
Pintu besar aula utama terbuka tanpa kumandang siapa tamunya membuat mereka yang di dalam sontak menoleh penasaran. Barnett merutuk dalam hati, ternyata percuma saja diumumkan ataupun tidak, siapapun yang masuk melewati pintu besar itu pasti membuat para tamu menoleh secara otomatis.
Para tamu yang melihat sosok Archduke namun tidak diumumkan kedatangannya sangat terkejut, mereka terus menerka apa yang membuat orang penting seperti Archduke tidak diteriakan namanya dan saat melihat sosok mungil dalam gendongan Archduke, mereka lebih terkejut lagi. Bagaimana tidak terkejut bila Barnett terus saja mengusap lembut kepala Niesha, menyiratkan ketidak inginan anaknya terganggu. Bahkan beberapa gadis merona ketika Barnett tanpa sadar tersenyum kecil menatap putrinya yang terlelap. Mereka semua dapat melihat betapa Barnett menyayangi sosok yang berada di gendongannya.
Hanya melihat kedamaian putrinya, Barnett merasa dunia milik berdua bahkan semua pasang mata mengarah padanya tidak dirinya rasakan. Entah mengapa, melihat putrinya tidur damai dalam pelukannya sangatlah menghangatkan hatinya. Setiap menatap wajah polos Niesha, Barnett tidak pernah tidak bersumpah bahwa Barnett akan berusaha menjadi ayah terbaik bagi Niesha.
Ketika kakinya sampai di unggakan tangga kecil, berhadapan dengan singgasana kaisar, permaisuri dan putra mahkota, Barnett baru mengalihkan tatapannya dan menunduk hormat menyapa. Ketiganya sendiri justru turun untuk mendekati Barnett dengan antusias.
"Apakah menantuku tidur?" ucap Xavier, sang kaisar tanpa memperdulikan aura suram Barnett setelah mendengar ucapan kakaknya.
"Putriku bukan menantumu" balas Barnett datar dan membuang muka, kembali menatap putri cantiknya.
Xavier dan Clementine tertawa melihat ke posesif an Barnett, walau sering melihatnya namun tetap saja masih terasa baru bagi mereka "ya, calon menantu" ralat Xavier.
Entah bagaimana atau mengapa, Niesha menggeliat hingga Barnett mengusap punggungnya sambil menggoyangkan lembut ke kiri dan kanan agar ayunan itu membuat Niesha tertidur kembali. Dan hal tersebut membuat semua orang menatap kagum pada sosok 'hot daddy' itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Me : 0
Fantasy"Selamat siang dan selamat datang di dunia baru anda, Cybele Delia Pallas" Gadis itu menautkan alis sembari menoleh ke kiri dan ke kanan mencari sumber suara, bersyukurnya dirinya bukan orang penakut "siapa yang berbicara?". "Perkenalkan saya Zero...