S2 - Part 85

2.2K 246 6
                                    

"Apa kau tidak ingin memberitahu ayahmu terlebih dahulu perihal keputusanmu menuju Kekaisaran Geya?" Angelina membujuk Niesha yang masih bersikeras menyembunyikan niatnya membantu Kekaisaran Geya itu.

Angelina bahkan selalu dibuat merasa bersalah ketika harus berbohong pada Albertus perihal Niesha yang pergi ke Kekaisaran Herias dua hari lalu.

Niesha meminta Angelina untuk tidak membicarakannya dengan Albertus karena bagaimanapun keduanya masihlah sepupu. Niesha juga tidak yakin Albertus akan bersedia menutup mulut dan tidak membocorkannya pada sang ayah.

"Tidak bisa. Aku tidak ingin papaku khawatir." Niesha tetap bersikeras dengan keputusannya.

Angelina menghela nafas berat dan dengan sedikit memaksa Niesha berhenti berjalan. Keduanya kini memang sedang menuju kelas musik dan tepatnya saat ini mereka tengah berada di koridor akademi.

"Sha, dengar. Meski Archduke akan khawatir tapi Archduke berhak tahu. Kita tidak tahu akan ada apa masalah kedepannya, tapi bila sesuatu hal yang buruk terjadi padamu dan Archduke tidak tahu apapun, menurutmu akan bagaimana jadinya perasaan Archduke? Archduke begitu mencintai putrinya. Begitupun aku mencintai ayahku dan sebaliknya. Kamu memang bermaksud baik tapi caranya tetap tidak benar, Sha. Kamu akan menyakiti hati ayah yang begitu mengasihimu. Apa kamu tega? Jangan sembunyikan hal yang beresiko seperti ini. Archduke berhak tahu. Bila Archduke mendengarnya dari orang lain, beliau akan kecewa. Percayalah." Angelina menatap Niesha tegas. Bila sebelum-sebelumnya masih terlihat kanak-kanak dan bahkan cukup pemalu. Kini hanya pancaran ketegasan seolah Niesha berbicara dengan Morgan.

Niesha terdiam ditempat dan akhirnya menyerah lalu mengangguk. "Baiklah. Tapi aku yakin semua akan menjadi lebih rumit bila papaku mengetahuinya."

Angelina, "tidak rumit. Papamu paling tahu apa yang terbaik untuk putrinya dan masa depanmu juga tentunya. Bicarakan semuanya dengan jelas. Aku yakin Archduke akan mengizinkan. Archduke itu pecinta damai. Bila memikirkan resiko di masa depan, aku yakin sekali Archduke akan setuju."

"Baiklah." Setelah Niesha mengatakan itu, barulah keduanya kembali melanjutkan perjalanan menuju kelas musik berada.


***

Barnett tengah melatih seluruh prajurit dan ksatria di bawah komandonya ketika seekor elang terbang mendekatinya.

Barnett tahu elang putih ini karena elang ini khusus diberikan pada Niesha, putrinya.

Dengan cepat, Barnett mengambil surat yang di kalungkan pada elang putih itu dan membukanya.

Saat membacanya, aura Barnett mendingin seketika. Seluruh prajurit dan ksatria yang tengah berlatih bahkan merasa merinding karena aura rendah yang dikuarkan oleh Barnett.

Tanpa kata, Barnett berjalan meninggalkan area latihan, diikuti oleh tangan kanannya, Samuel. "Kau jaga kediaman, Saya akan pergi ke Akademi."

Barnett berniat mengganti pakaian yang penuh dengan keringat terlebih dahulu sebelum berteleportasi menuju Akademi. Karena memerlukan penjelasan sesegera mungkin dan rasanya menggunakan kuda akan sangat memakan waktu.


***

Niesha menunggu kedatangan Barnett di ruang Morgan, ditemani oleh Angelina, Albertus, dan tentunya Damian.

Barnett telah mengatakan pada Niesha dengan kupu-kupu sihirnya bahwa dirinya akan segera menemuinya dan meminta Niesha menunggu di ruangan Kepala Akademi.

Niesha sudah sengaja mengirim pesan menggunakan elang dan bukan sihir, agar tidak secepat itu sampai. Tapi Niesha melupakan fakta bahwa elang putih itu adalah pemberian Barnett dan sudah pasti terlatih.

New Me : 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang