S2 - Part 52

9.2K 830 15
                                    

Season sebelumnya...........

BRAK

Pintu terbuka dengan kasar menampilkan Damian yang bernafas cepat, tanpa merasa bersalah, Damian menarik Niesha dari Barnett dan memeluknya "akhirnya... AAKKHH" pekik Damian ketika Barnett dengan murka menjambak rambut Damian "persetan dengan putra mahkota! Kau lancang mendobrak kamar putriku dan melepaskan pelukanku pada putriku juga seenaknya memeluknya. Kau pikir kau memiliki nyawa berapa hah?!"

|

|

|

Niesha terduduk kikuk melihat Barnett dan Damian yang seling melayangkan tatapan permusuhan. Barnett masih gondok karena kerinduannya harus terdistraksi oleh pemuda yang sayangnya putra mahkota kekaisaran sebelah. Sedangkan di sisi Damian, dirinya kesal karena belum ada 3 detik dirinya memeluk Niesha dan sudah dilepaskan. Damian tidak berpikir bahwa dirinya juga melakukan hal yang serupa pada Barnett.

Niesha yang mendengar gerutuan keduanya melalui pikiran dibuat bingung antara harus tertawa atau mengiba.

"Ekhem" karena tidak tahan dengan kecanggungan itu semua, Niesha memutuskan memecah keheningan dengan berdeham dan akhirnya berhasil membuat keduanya menoleh menatap Niesha yang justru malah salah tingkah dengan wajah memerah "i.. itu.. hmm.. maksudku ini sudah malam dan bisakah kita beristirahat?" tunjuk Niesha dengan kaku kearah jendela yang memang menunjukkan langit malam.

Barnett langsung berdiri membuat Niesha dan Damian menatapnya. Dengan cepat dan tegas, Barnett membuka pintu lalu menepi tanpa bergerak pergi.

Barnett yang geram langsung berbicara ketus "putriku sudah bilang ingin istirahat, anda dapat keluar dari kamar putri saya sekarang juga, pangeran mahkota Damian"

Alis Damian bertaut sedangkan Niesha mengulum senyum, jadi ayahnya itu berdiri hanya untuk membuka pintu untuk Damian, secara tidak langsung mengusirnya.

Damian yang melirik sekilas kepada Niesha namun karena melihat wajah Niesha sedikit sayu yang menandakan Niesha perlu tidur, akhirnya Damian berdiri dan menghampiri Niesha "kau harus menceritakan petualanganmu padaku besok. Ku tunggu dan istirahatlah. Selamat malam" dan dengan cepat dan malu, mengecup kening Niesha. Lalu dengan tidak maskulin dan elegan, Damian berlari keluar karena wajahnya sudah memerah bahkan degup jantungnya terpacu begitu cepat sebelum kesadaran logikanya terhempas oleh suara menggelegar

"DAAAAMIIIAAAANNNNNNNNNN!!!!!"

***

Niesha masih proses menuju mimpinya dalam dekapan Barnett yang sampai sekarang masih terus mengecup kening Niesha tanpa ada tanda-tanda melepasnya. Niesha sendiri merasa nyaman akan kehangatan kasih sayang yang dilimpahkan oleh Barnett, jadi dirinya mendiamkannya.

Sungguh, Niesha tadi tertawa lepas ketika mendengar teriakkan stereo dari mulut Barnett yang marah karena putrinya dicium sembarangan oleh seorang pria. Bahkan tadi Barnett langsung mengambil sapu tangannya dan mencelupnya ke gelas minum hanya untuk membasuh kening Niesha dengan mulutnya yang tidak berhenti menggerutu karena merasa kecolongan.

"Nona, anda memiliki misi"

Niesha yang hampir terlelap hanya dapat bergumam dalam hatinya "tolong besok saja, Zero. Atau aku akan lupa. Percayalah"

"Baiklah nona. Selamat tidur"

Lalu Niesha pun akhirnya benar-benar terlelap begitupun dengan Barnett

***

Pagi yang sangat indah bagi Damian ketika bangun dari tidurnya, dirinya merasa sangat bugar karena semalam tidur dengan nyenyak bahkan bermimpi indah. Damian dengan cepat langsung menuju pemandian karena ingin segera bertemu dengan gadisnya. Ah calon tunangannya.

New Me : 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang