S2 - Part 72

3.1K 287 6
                                    

"Guqin? Apa itu?" Angelina memiringkan kepalanya bingung.

Niesha termenung sesaat. Bila di dunia nya dulu. Guqin adalah salah satu alat musik yang berasal dari negara timur, yang tak lain adalah China.

Dan saat ini Angelina pun mengatakan bahwa ayahnya mendapatkan Guqin ini dari wilayah timur. Apakah timur yang dimaksud Angelina juga negara China?

Bila di dunianya dulu. Tempat tinggalnya saat ini lebih cocok masuk negara eropa. Dari pakaian dan ciri-ciri masyarakatnya. Hanya saja bahasanya bukanlah bahasa inggris. Bahasa inggris di dunia ini juga ada. Namun dianggap bahasa kuno. Hanya para pejabat dan bangsawan tinggi yang mempelajari bahasa kuno.

Entahlah. Niesha sendiri bingung dengan dimensi ini. Bersyukur secara otomatis dirinya mampu menggunakan bahasa dengan benar.

Kembali fokus pada Angelina yang kini memetik senar dengan asal.

"Untukmu yang tak berbakat musik, mengapa justru memilih yang sulit?" Tanya Niesha yang kini hanya memperhatikan Angelina memetik.

Angelina mengerutkan alis. "Memangnya ini sulit? Aku hanya menyukainya karena bagaimanapun aku asal memetiknya, suaranya tetap merdu seolah aku tak mengalami kesalahan nada."

Niesha langsung tertawa dengan pemikiran Angelina yang polos. "Asal kau tahu, Guqin adalah alat musik paling sulit dipelajari. Dengan lebih dari 1.000 teknik jari yang berbeda, guqin adalah salah satu instrumen yang paling rumit di dunia permusikan dan membutuhkan dedikasi besar untuk menguasainya. Kelincahan tangan dibutuhkan untuk memetik, memilih, menggeser, mendorong, dan menggetarkan senar supaya dapat menghasilkan berbagai suara, dari air yang mengalir hingga ke nada keras dan cerah."

Angelina langsung berhenti memetik dan menatap Niesha dengan serius. "Bagaimana kau mengetahuinya? Apakah kau juga menguasai alat ini?"

Tanpa ragu, Niesha mengangguk yang membuat Angelina semakin curiga. "Alat musik ini hanya ada di benua timur. Bahkan ayahku mengatakan bahwa mungkin milikku inilah satu-satunya yang berhasil masuk ke benua ini."

Terkadang Angelina cukup pintar dan kritis untuk hal yang dianggap Niesha tidak cukup penting namun menyusahkan untuk dijawab.

"Tidak. Papaku lebih dulu memilikinya. Ruang musik di kediaman papaku sangatlah lengkap. Kau boleh berkunjung bila ingin. Bahkan tidak hanya Guqin, Guzheng pun ada."

Jawaban tenang Niesha membuat Angelina percaya. "Apalagi itu Guzheng? Kenapa namanya sangat aneh?"

Niesha, "Guqin hanya memiliki tujuh senar sedangkan Guzheng memiliki dua puluh satu senar. Dia lebih sulit menurutku."

"Dan kau juga bisa memainkannya?" Angelina melotot tak percaya.

Niesha tersenyum kecil. "Aku mencintai musik dan ku pikir bakatku memang disana. Sehingga aku cukup mahir dengan beberapa alat musik."

Angelina mendengus iri. "Jenius musik. Tak heran kau mampu menciptakan elemen suara. Luar biasa. Kalau begitu, coba mainkan ini. Aku ingin mendengarnya langsung dari ahlinya." Menyodorkan Guqin miliknya.

Tak menolak, Niesha memperbaiki postur tubuh agar nyaman bermain Guqin. Tangan lentiknya mulai bermain kecil. "Bila kau mahir menggunakan Guqin, elemen suara yang ku miliki akan lebih sempurna di realisasikan. Harmonisasi nada dari senar ini begitu rinci hingga hasil yang dikeluarkan pun lebih kuat." Ucap Niesha sebelum mulai mengkhayati permainan musiknya.

*anggap instrument ini yang dimainkan Niesha.

Angelina sampai memejamkan mata mendengarkan nada indah meski cukup asing di telinganya.

New Me : 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang