Pintu terbuka dan seorang paruh baya menghampiri ranjang putrinya yang belum sadarkan diri sejak proses kontrak darah 6 bulan lalu. Barnett mengusap kepala Niesha dengan penuh kasih sayang "anak papa kapan bangun? Papa merindukan putri papa ini" lirih Barnett dengan sendu.
Saat itu dirinya sedang sibuk di perbatasan dan tiba-tiba mendapat kabar dari Morgan bahwa Niesha melakukan kontrak darah dengan 2 spirit beast bersamaan dan sedang 'koma' karena proses pengikatannya yang tak mudah apalagi beast yang mengikatnya bukanlah beast sembarangan. Mendengar itu, Barnett langsung menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat cepat, tidak peduli tidur yang penting cepat menemui putrinya, dirinya sangat khawatir. Walau tahu bahwa hal ini adalah hal umum namun tetap Barnett merasa tidak tenang.
Setelah pekerjaan Barnett selesai, Barnett memutuskan tinggal bersama putrinya di wilayah tamu asrama karena Niesha tidak dapat berjauhan dengan lokasi 2 spirit beast nya selama proses penyatuannya atau akan terputus dan membahayakan ketiganya.
Selama Niesha koma, banyak hal yang terjadi seperti keluarga Duke Albern, Eldon dan Delwyn yang bersikeras ingin melihat keadaan putri dan adik kandungnya, membuat Barnett murka hingga hampir menyerang keduanya bila tidak dihentikan oleh Xavier.
Tidak hanya itu, melainkan Damian yang meminta ayahnya, kaisar Desmond untuk mengajukan lamaran pada Barnett untuk meminang Niesha ketika usianya telah 17 tahun namun menunangkan keduanya terlebih dahulu. Barnett ingin sekali memukul Damian namun mengingat status Damian dan kekaisaran Herias yang lebih besar dan kuat dibandingkan kekaisaran Vandetta, membuat Barnett harus menelan sumpah serapahnya pada bocah 12 tahun itu. Usianya bahkan selisih 6 tahun dengan putrinya dan seenaknya melakukan lamaran.
Barnett sama sekali tidak menjawab lamaran itu sehingga kaisar Xavier, selaku kakak mencoba menjelaskan pada kaisar Desmond bahwa Barnett begitu menyayangi putrinya sehingga tidak dapat mengambil keputusan bila putrinya sendiri tidak berkehendak jadi mereka memutuskan menunggu Niesha sadar dari komanya.
Jujur, Xavier dan Clementine sempat ingin menjodohkan Niesha dengan putranya, Albertus namun mereka melihat bahwa Niesha hanya menganggap putra mereka sebagai saudara, berbeda dengan putranya yang menyukai dengan Niesha, mereka mencoba menunggu waktu toh Niesha masih kecil tapi justru lamaran dari kekaisaran Herias datang membuat mereka cukup dilemma. Mereka sedikit berharap bahwa Niesha menolaknya. Mereka cukup menyayangkan bila seorang sempurna seperti Niesha dimiliki oleh orang lain apalagi kekaisaran lain.
Hubungan antara Albertus dengan Damian juga sempat meregang setelah lamaran Damian terdengar se seantaro akademi, bersyukur Andrez, Felix, dan Gideon selaku sahabat keduanya terus membujuk keduanya agar dapat bersaing secara sehat tanpa melibatkan persahabatan mereka.
***
Langkah kaki mendekat menuju kedua naga yang tertidur seperti Niesha. Kaki itu melewati batas segel yang di buat pengurus akademi dengan mudah.
Merasakan ada seseorang yang mendekat, kedua naga itu langsung membuka mata dan saat hendak bangkit, suara pemuda itu langsung terdengar di kepala naga itu "tetaplah terlihat tidur. Nieshaku belum bangun"
Damian, pemuda itu lah yang menghampiri kedua naga milik Niesha.
'Kau dapat berbicara dengan kami?' tanya naga yang berwarna putih
Damian mengangguk
'Bagaimana bisa? Kita hanya dapat saling mendengar bila terikat' curiga naga hitam yang menyorot tajam Damian namun Damian tak terlihat takut.
Damian menghela nafas "aku memiliki bakat mendengar suara yang kalian lantangkan di kepala kalian. Tidak hanya kalian melainkan semuanya" Damian menatap langit yang gelap tanpa bintang tanpa merasa terusik dengan 2 makhluk super besar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Me : 0
Fantasy"Selamat siang dan selamat datang di dunia baru anda, Cybele Delia Pallas" Gadis itu menautkan alis sembari menoleh ke kiri dan ke kanan mencari sumber suara, bersyukurnya dirinya bukan orang penakut "siapa yang berbicara?". "Perkenalkan saya Zero...