Dibuat:Selasa, 8 November 2022. 21:55 WIB.
Halo selamat malam!
Saya percaya hari ini semuanya udah pasti senyum, kan?
Tapi saya masih mau minta senyuman kalian lagi nih sebelum lanjut ke cerita. Ayo senyum dulu!
Udah? Let's go!
🦋 HAPPY READING 🦋
🌼🌼🌼
Ternyata apa yang ada di dalam pikirannya itu tidak benar-benar terjadi. Pangeran justru membawanya ke dapur dan membuat dirinya kebingungan karena Pangeran hanya diam saja dengan tangan yang bersedekap dada dan tubuh yang bersandar pada kulkas besar.
"Masak, bukan diam aja. Gue laper."
"Oh..." Anne mengangguk-anggukkan kepalanya baru mengerti ketika Pangeran berucap. "Bapak laper toh. Bilang dong dari tadi. Ya udah mau dimasakin apa?"
"Apa aja, asal yang enak dan nggak pakai lama. Buru," titah Pangeran seenaknya.
"Hm," balas Anne dengan memutar bola matanya malas. Kemudian dia mulai mencari-cari bahan masakan yang dapat dia olah.
Ternyata jika dilihat-lihat dapur Pangeran sudah seperti supermarket. Semua serba ada. Anne jadi tidak bingung ingin memasakkan apa untuk Pangeran. Namun, untuk sekarang, dia lebih memilih membuat nasi goreng. Karena makanan itulah yang sangat simpel. Dia jadi tidak perlu capek-capek dan ingin segera membersihkan tubuhnya yang sudah terasa lengket.
Tak lama, nasi goreng yang Anne buat pun jadi. Ada telor ceplok juga di atasnya, serta sayuran yang menghiasi agar mempercantik nasi goreng itu. Dengan ditambah toping sosis dan juga bakso. Sungguh semakin membuat perut Pangeran berbunyi karena cacing-cacing di dalamnya sudah tidak sabar.
Aromanya yang sangat khas menusuk indra penciumannya. Pangeran semakin tidak sabar untuk mencoba nasi goreng buatan Anne yang menggugah selera itu. Tetapi dia tidak boleh terlalu menunjukkannya.
"Cepet bawa ke meja makan. Gue tunggu di sana," ujar Pangeran lalu melenggang pergi.
"Siap, Pak Bos!" Anne memutar bola matanya malas. Lalu dia pun membawa sepiring nasi goreng itu menuju meja makan dan meletakkannya di sana.
Pangeran sudah duduk anteng dan langsung menggeser piring itu agar lebih dekat dengannya lalu melahapnya. Dua kali kunyahan rasanya benar-benar menguar di dalam lidahnya. Jika berkata jujur, Pangeran ingin memuji masakan Anne yang enak itu dan ingin meminta dibuatkan setiap hari. Namun, rasa gengsinya itu terlalu besar melebihi lautan di bumi.
Anne mengerutkan keningnya ketika menyadari di atas meja itu sudah tertata rapi berbagai macam makanan yang telah disajikan. "Lah, ini makanannya udah disiapin segini banyaknya, tapi kenapa Bapak minta saya buatin makanan lagi? Nyapek-nyapekin saya aja Bapak nih, huh!" dengkus Anne kesal.
"Sengaja," balas Pangeran dengan santainya.
Anne memelototkan matanya dengan napas yang memburu seperti ingin menghabisi Pangeran detik ini juga.
"Gue nggak tanggung jawab kalau mata lo sampai copot," ujar Pangeran yang masih fokus memakan makanannya.
"Ya udahlah, Pak. Saya mau mandi. Badan saya lengket semua. Saya juga capek mau istirahat. Jangan ganggu saya. Btw, kamarnya di mana?" tanya Anne.
"Lantai dua, paling ujung."
"Oke. Bapak juga jangan lupa kalau udah selesai makannya bersih-bersih terus sholat magrib." Setelah mengatakan itu, Anne segera melangkahkan kakinya pergi dari hadapan Pangeran dan berjalan menaiki tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND ABLE(?)
RomanceMenikah dengan pria tampan yang memimpin sebuah perusahaan? Itu tidak pernah terpikir sekalipun oleh wanita dengan kehidupannya yang sederhana. Anne menerima lamaran dari seorang bosnya, meski dia tahu bosnya melamar dirinya bukan karena atas dasar...