Dibuat: Jumat, 16 Desember 2022. 22:11.
Haiiii.
Saya balik lagi nih ☺️
Maaf lama ga update. Karena sekarang dah update. Sebelum baca harus senyum ya!
Jangan lupa vote dan komennya ya!
🦋 HAPPY READING🦋
🌼🌼🌼
"Kalian saling kenal?" tanya Pangeran dengan menatap Anne dan Arsen secara bergantian dengan kedua alisnya yang menyatu."Dia—" ucap Arsen terpotong karena Anne segera memeluknya dengan erat dan air matanya yang jatuh meluruh begitu saja. Arsen balas memeluk Anne dengan memberikan usapan lembut di kepalanya.
Anne mendongakkan kepalanya menatap Arsen dengan wajahnya yang sudah berlinangan air mata. "Kakak ke mana aja, Kak? Selama ini Anne nyariin Kakak. Kak Arsen baik-baik aja, kan?" tanya Anne. Dia kembali membenamkan wajahnya pada dada bidang Arsen dan kembali merasakan kenyamanan yang selama 10 tahun ini tidak dia rasakan.
"Anne..." Arsen menguraikan pelukannya karena merasa tidak enak dengan Pangeran yang sedari tadi menatapnya dengan tidak biasa. Arsen tersenyum. Tangannya bergerak menghapus air mata Anne di pipinya. "Kakak baik-baik aja. Kakak juga selalu nyari keberadaan kamu selama 10 tahun ini."
Pangeran menarik tangan Anne sedikit kasar untuk berdiri di sebelahnya. Dia tidak mempedulikan Anne yang minta dilepaskan dan juga tidak mempedulikan rintihan Anne karena dirinya yang menggenggam pergelangan tangan Anne sedikit erat. Sekarang banyak pertanyaan-pertanyaan yang bersarang di kepalanya.
"Saya kakak angkat Anne. 10 tahun kami terpisah karena sebuah kecelakaan yang menimpa saya dan keluarga angkat saya," jelas Arsen kepada Pangeran yang terlihat seperti mencemburuinya.
Perlahan Pangeran melepaskan genggaman tangannya pada Anne dan menatap Anne penuh intimidasi. "Kenapa nggak pernah cerita soal ini?"
"Itu karena saya nggak mau buka luka lama lagi. Kecelakaan itu buat saya trauma, Pak," balas Anne dengan kembali menangis. Dia memejamkan matanya ketika bayang-bayang masa lalunya tentang kecelakaan itu kembali hadir.
Pangeran menghela napasnya dengan memejamkan matanya sebentar ketika dia sadar telah membuat Anne kembali mengingat masa lalunya. Sungguh dia tidak tahu harus bagaimana sekarang. Dia benar-benar tidak tahu caranya menenangkan seorang perempuan, tetapi dia justru membuatnya menangis. Pangeran segera memeluk tubuh Anne erat dengan menaruh dagunya di kepala Anne. Tangannya terulur untuk mengusap lembut kepala Anne. "Sori..."
Selama beberapa detik keduanya sama-sama terdiam, merasakan perasaan nyaman dan hangat yang tiba-tiba menjalar di hatinya. Pangeran pun tidak pernah merasakan ini sebelumnya ketika berdekatan dengan Anne. Sekarang dia jadi merasa canggung dan gugup.
"Gue... harus berangkat sekarang," kata Pangeran setelah menguraikan pelukannya dengan Anne. Dia menggenggam kopernya dengan mengalihkan pandangannya.
"Pak Eran mau ke mana?" tanya Arsen saat melihat Pangeran yang membawa koper.
"Saya ada urusan di Bogor. Bisa Anda bicara lain waktu dengan istri saya? Saya lihat dia cukup lelah hari ini," balas Pangeran kemudian dia menatap Anne dan mengusap-usap kepala Anne dengan memberikan senyumnya. Senyum manis yang belum pernah Anne lihat sebelumnya karena Pangeran tidak pernah menunjukkannya kepada dirinya.
"Baiklah, Pak Eran. Kedatangan saya di sini juga hanya ingin mengembalikan flashdisk Anda yang tertinggal sewaktu meeting kemarin." Arsen memberikan sebuah flashdisk kepada Pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND ABLE(?)
RomanceMenikah dengan pria tampan yang memimpin sebuah perusahaan? Itu tidak pernah terpikir sekalipun oleh wanita dengan kehidupannya yang sederhana. Anne menerima lamaran dari seorang bosnya, meski dia tahu bosnya melamar dirinya bukan karena atas dasar...