Dibuat:Sabtu, 22 Oktober 2022. 18:25 WIB.
Hai haii
Gimana nih malmingnya?
Di kamar aja? Yaudah kita halu bareng-bareng aja!
Eittss tapi senyum dulu😡
Udah? Oke lanjut!!
🦋HAPPY READING🦋
🌼🌼🌼
"Udah sehat, Pak?" tanya Anne ketika melihat Pangeran yang sedang berolahraga di belakang villanya. Dia membawakan segelas teh hangat dan gorengan bakwan untuk Pangeran dan menaruhnya di atas meja yang tersedia di sana.
"Yang lo liat?" Pangeran hanya melirik sekilas Anne lalu melanjutkan kegiatan pendinginan untuk menyelesaikan olahraganya.
Anne memutar bola matanya lalu mendudukkan diri di sebuah kursi. Pagi-pagi sudah dibuat kesal saja oleh pria menyebalkan itu. "Minum dulu, Pak, tehnya. Itu juga ada gorengan, tapi Bapak jangan makan banyak-banyak. Nanti tenggorokannya gatel."
Pangeran menengok ke belakang dan wajahnya langsung berbinar menatap gorengan kesukaannya. Bukan Anne. Dia pun menyelesaikan olahraganya dan beralih menghampiri sebuah kursi lalu mendudukkannya di sana.
Anne mengambilkan teh itu dan disodorkan kepada Pangeran, namun Pangeran tak menerimanya dan lebih memilih menyomot bakwan yang terlihat enak itu.
"Eh! Minum dulu, biar tenggorokannya nggak kering," sergah Anne menghentikan aktivitas Pangeran yang hendak memasukkan bakwan itu ke dalam mulutnya.
Pangeran pun menghela napasnya lalu kembali menaruh bakwan yang masih utuh itu ke tempatnya dan beralih mengambil minuman yang Anne sodorkan dan meminumnya. "Ribet. Manusia paling ribet adalah cewek."
"Nggak ribet, bukan cewek namanya," balas Anne.
"Lo berani ngelawan gue sekarang, hm?" Pangeran memberikan tatapan tajamnya kepada Anne.
"Maybe?" Anne mengangkat kedua alisnya dengan wajahnya yang dimajukan dan kedua tangannya yang dilipat di depan dada.
Pangeran mengerutkan keningnya kesal. Dia pun tak kalah memajukan wajahnya lalu tersenyum miring ketika Anne memundurkan wajahnya dan mengalihkan pandangannya. "Kenapa? Takut jatuh cinta sama gue?"
"Ng-nggak! Kata siapa?" Anne sedikit menaikkan nada bicaranya untuk mengalihkan rasa gugupnya. Entah kenapa jantungnya tiba-tiba berdetak tidak karuan ketika Pangeran menatapnya seperti itu. Dia akui memang Pangeran tampan dan tipe ideal sebagai laki-laki idaman. Tapi, ya dia harus jual mahal.
Pangeran mendengkus lalu memutar bola matanya.
"Udah. Bapak makan tuh gorengan, tapi jangan banyak-banyak. Saya mau ke dapur bikin sarapan."
Pangeran hanya berdeham. Anne pun melangkahkan kakinya menuju dapur. Pangeran sedikit melirik ke arah Anne yang terlihat dari belakang seperti sedang menutupi wajahnya yang memerah.
"Enak juga bakwan buatannya." Pangeran tersenyum lalu dengan lahap dia memakannya sampai tak bersisa. "Besok-besok, gue minta bikinin lagi."
*****
"Bapak nih nggak ada niatan buat dorong troli ini gitu. Tangan saya pegel, Pak. Badan doang gagah, tapi nggak mau bantu dorong ini buat apa? Bergunalah, Pak, jadi suami," cecar Anne dengan wajahnya yang merengut kesal karena sedari tadi Pangeran hanya berjalan santai di sampingnya mengitari supermarket ini tanpa membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND ABLE(?)
RomansaMenikah dengan pria tampan yang memimpin sebuah perusahaan? Itu tidak pernah terpikir sekalipun oleh wanita dengan kehidupannya yang sederhana. Anne menerima lamaran dari seorang bosnya, meski dia tahu bosnya melamar dirinya bukan karena atas dasar...