13. Getaran Aneh

7.4K 534 6
                                    

Dibuat:Sabtu, 5 November 2022. 21:05 WIB.

Haii malmingan ga nih kalian?

Oh iya jangan lupa untuk selalu senyum ya. Walaupun kalian lagi sedih harus selalu inget untuk senyum☺️

🦋 HAPPY READING 🦋

🌼🌼🌼

Anne melihat perkelahian Pangeran dan anak buah Remond di depan sana. Jalanan terlihat sangat sepi. Sepertinya Pangeran memang memancing Remond dan anak buahnya ke tempat sepi agar tidak menggangu masyarakat setempat.

Meski Pangeran terlihat mampu mengalahkan semua anak buah Remond, Anne tetap tidak tenang. Mata Anne membulat lebar ketika salah satu anak buah Remond yang membawa pistol itu mengarahkannya kepada Pangeran.

Dor

"PAK ERAN!" teriak Anne lalu berlari menghampiri Pangeran yang sudah bertekuk lutut dengan memegangi dada sebelah kirinya.

Remond dan anak buahnya tersenyum kemenangan melihat Pangeran yang kini tergeletak tak sadarkan diri. Remond benar-benar seorang yang kejam dan tidak memiliki rasa kasihan. Demi kepuasan dirinya, dia tidak peduli jika itu menyakiti orang lain.

Anne menumpu kepala Pangeran dengan deraian air mata yang sudah berjatuhan. Dia benar-benar takut jika Pangeran meninggalkannya. Dia tidak ingin ditinggal lagi oleh orang yang dia sayangi.

Anne beralih menatap Remond dan anak buahnya dengan tajam. "Saya akan laporkan kalian ke polisi!" teriak Anne dengan lantangnya sembari menunjuk Remond dan anak buahnya.

Bukannya takut, Remond justru tertawa. "Silakan saja, Nona manis."

Remond dengan santainya berjalan ke arah mobilnya, namun dia kembali menghentikan langkahnya dan menatap Anne. "Sepertinya, Tuan Pangeran sudah mati. Bagaimana jika Anda menikah dengan saya?"

"NGGAK! SAMPAI KAPANPUN SAYA NGGAK AKAN MAU MENIKAH DENGAN ORANG SEPERTI ANDA!" tolak Anne mentah-mentah dengan lantangnya.

"Saya akan buat Anda bertekuk lutut kepada saya."

Setelah mengatakan itu, Remond benar-benar pergi dengan anak buahnya.

Anne menenggelamkan kepalanya di dada Pangeran dengan menangis terisak. "Seperti inikah takdir saya, Pak? Kenapa saya selalu ditinggalkan oleh orang-orang yang saya sayang? Bangun, Pak."

"Apaan sih lo, lebay banget," sahut Pangeran dengan membuka matanya.

Anne kembali menegakkan tubuhnya dan menghapus air matanya. "Bapak masih hidup? Nggak jadi mati, kan, Pak?"

"Lo pengen gue mati?" Pangeran menatap tajam ke arah Anne. "Minggir lo. Pegel nih gue akting begini."

"Akting?" Anne mengerutkan keningnya bingung. "Tapi itu tadi pelurunya kena Bapak loh, Pak."

Pangeran membuka jaketnya dan menunjukkan baju besinya. "Lo pikir gue sebodoh itu? Gue udah tau mereka ngikutin kita sejak kapan."

"Kapan, Pak?" tanya Anne dengan membetulkan posisinya menjadi lebih dekat dengan Pangeran.

"Mereka ngawasin kita dari rumah. Udah dari pagi-pagi buta. Gue tau anak buah Remond itu emang kerajinan banget kalau nurutin perintah bosnya. Karena Remond bayar mereka lumayan besar, ancamannya juga nggak main-main. Dan mereka berani nanggung resikonya sendiri," jelas Pangeran panjang lebar.

"Berarti mereka juga ngintipin kita berenang dong, Pak?"

"Maybe." Pangeran memutar bola matanya. Dia tidak menyangka bahwa Anne berpikiran sampai ke sana.

HUSBAND ABLE(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang