43. Baikkan

5.2K 400 152
                                    

Dibuat:Sabtu, 3 Juni 2023. 19:10.

Hai hai hai!!

Gimana kabarnya? Sehat? Senyumnya jangan sampai ilang ya!

Siapa nih yang nungguin?

Saya kembali dengan part yang lebih panjang 😊

Gimana seneng ga?🤗

Coba komen dan vote dulu!😠

Kalo udah, cuss lanjut baca!

🦋 HAPPY READING 🦋

🌼🌼🌼

"Gimana nih? Siapa yang berani nganterin makan malam ke Pangeran?" tanya Rafi pada Zeon dan Gerry dengan kedua tangannya yang sudah membawa sepiring makanan dan segelas air minum.

Kini mereka bertiga sudah berada di depan pintu kamar Pangeran. Bahkan sebelum berada di depan pintu kamar Pangeran, ketiganya sempat saling mendorong. Ketiganya sedari tadi tidak ada yang berani menemui Pangeran. Sekedar memanggilnya saja pun tidak berani. Karena kejadian siang tadi benar-benar membuat mereka takut. Pangeran marah besar kepada mereka sampai-sampai menodongkan pistol miliknya.

"Nggak, ah. Gue takut. Lo aja, Ger." Zeon menepuk lengan Gerry, lalu menariknya agar berdiri di depan.

"Ya udah, sini. Lo berdua gitu aja takut." Gerry mengambil alih piring dan gelas yang berada di tangan Rafi.

"Yeu... Lo juga kalau nggak takut ngapain berdiri paling belakang?" sinis Rafi.

"Ya, gue, kan, jadi pelindung lo berdua," kata Gerry kemudian terkekeh.

"Pelindung tai monyet," cibir Zeon.

"Berisik lo pada. Udah diem. Doain gue selamat." Gerry melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Pangeran setelah mengetuk pintu dua kali.

Gerry melihat sekeliling kamar Pangeran yang berantakan. Gelap. Lampu kamarnya pun bahkan tidak Pangeran nyalakan. Gerry berjalan menghampiri Pangeran yang sedang meringkuk di lantai dengan memeluk sebuah bingkai dengan foto Anne.

Sudah tiga hari Pangeran seperti itu. Hanya diam mengurung diri di kamarnya, setelah Anne benar-benar mengirimkan surat perceraian kepada Pangeran. Namun, Pangeran merobek-robek suratnya.

"Ngapain?"

Suara dengan nada berat itu mampu membuat Gerry menelan ludahnya sendiri. Bulu kuduknya pun terasa berdiri. Dengan langkah yang pelan dan hati-hati itu pun, Gerry mendekatkan dirinya kepada Pangeran.

"Gue bawa makan buat lo," ujar Gerry setelah sampai di hadapan Pangeran.

Pangeran memandang kosong ke arah kaki Gerry yang berada di hadapannya. "Pergi. Gue nggak butuh. Yang gue butuhin cuma Anne."

"Tapi, udah tiga hari ini lo belum makan, Ran. Sedikit aja lo makan. Lo bisa sakit lagi kalau kayak gini, Ran," kata Gerry dengan penuh cemas.

"Peduli apa lo sama gue?" Pangeran menatap Gerry yang berdiri di hadapannya itu dengan tatapan dinginnya. Kemudian dia menaruh bingkai itu dan berdiri menghadap Gerry. "Pembohong macam lo, apa bisa gue percaya lagi omongannya?"

"Untuk kali ini, gue minta jangan bahas itu dulu, Ran. Gue bener-bener peduli sama lo. Oke, kalau lo nggak percaya. Tapi, lo harus makan ini." Gerry kembali mencoba untuk membujuk Pangeran agar makan.

HUSBAND ABLE(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang