Dibuat:Sabtu, 15 Oktober 2022. 21:05 WIB.
Haaiiiiii ketemu lagi sama saya!
Gimana sama hari ini?
Udah senyum kan?
Cieee yang malmingan di rumah. Yaudah kalo gitu Viiy temenin dengan baca part ini ya!!
Eh tapi vote sama komen dulu biar Viiy semangat lagi updatenya 🙌🙌
Kalo udah, cuss langsung aja!
🦋 HAPPY READING 🦋
🌼🌼🌼
Pangeran sudah rapi dengan kemeja putih dan tak lupa dasi hitam yang sudah melekat dengan rapi serta celana ankle berwarna hitam. Pangeran duduk di samping ranjangnya dengan memutar-mutarkan ponselnya. Dia menunggu pesan dari Rully—anak buahnya, namun tak kunjung masuk. Pangeran pun memutuskan untuk meneleponnya saja.
"Gimana keadaannya sekarang?" tanya Pangeran saat panggilan teleponnya terhubung dengan Rully.
"Sudah stabil, Tuan. Tapi, dia selalu menanyakan Tuan kapan untuk datang menjenguknya kembali."
"Katakan padanya bahwa hari ini saya akan menemuinya. Tolong jaga dia dengan baik," perintah Pangeran dengan tegas.
"Baik, Tuan."
Pangeran kembali meletakkan ponselnya di samping tubuhnya. Kemudian beranjak mengambil jas di lemarinya.
"Loh, Pak, mau ke mana? Bukannya kita masih cuti ya? Kok Bapak rapi banget. Saya kira Bapak masih tidur," ujar Anne ketika memasuki kamarnya hendak membangunkan Pangeran yang tadi dia kira masih tidur di sofa. Namun ternyata Pangeran sudah rapi.
"Nggak usah banyak tanya," ketus Pangeran dengan wajah datarnya sembari memakai jas berwarna hitamnya. Kemudian dia melangkahkan kakinya melewati Anne dan keluar dari kamar.
Anne mengikutinya di belakang. Dia sedikit mempercepat langkahnya untuk mengimbangi langkah kaki Pangeran. "Bapak mau ke mana? Itu saya udah buatin sarapannya. Bapak makan dulu ya?"
"Ada urusan. Lo nggak perlu tau. Lo makan aja berdua sama ibu," ujar Pangeran terdengar dingin.
"Tapi, Bapak dari semalam belum makan."
"Bisa diem nggak?! Gue lagi buru-buru," ujar Pangeran dengan nada menyentak. Setelah itu dia memasuki mobilnya dan berlalu pergi mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.
Anne terdiam beberapa saat karena terkejut Pangeran membentaknya. Kemudian dia kembali sadar dengan kening yang berkerut menatap kepergian Pangeran.
"Bapak kenapa sih? Pagi-pagi udah marah-marah aja," ujar Anne pada dirinya sendiri sembari terus menatap kepergian Pangeran hingga mobilnya menghilang dari pandangannya karena sudah keluar dari gerbang.
Anne pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk membereskan kamar yang terlihat berantakan. Bantal sofa sudah jatuh di lantai karena semalam sepertinya tidur Pangeran tidak nyenyak karena Anne berhasil melepaskan diri dari dekapan Pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND ABLE(?)
RomanceMenikah dengan pria tampan yang memimpin sebuah perusahaan? Itu tidak pernah terpikir sekalipun oleh wanita dengan kehidupannya yang sederhana. Anne menerima lamaran dari seorang bosnya, meski dia tahu bosnya melamar dirinya bukan karena atas dasar...