Dibuat: Sabtu, 8 April 2023. 19:03.
Haii apa kabar?
Gimana sama hari-harinya?
Bahagia ga?
Tetap tersenyum dan semangat yaa!
Sedih boleh, tapi secukupnya aja, oke?
Malmingannya saya temenin ya, hehe😁
Kalo ada apa-apa itu cerita, jangan diam aja. Jangan tiba-tiba nangis tengah malem😡
Jangan lupa vote dan komennya⭐
🦋 HAPPY READING 🦋
🌼🌼🌼
"Mal, gue lagi berantem nih sama laki gue. Dia marah banget sama gue. Gue harus gimana, Mal?" tanya Anne kepada kucing hitam yang bernama Jamal itu. Dia membawanya pada pangkuannya dan mengelus-elus bulu kucing hitam yang lembut itu. Sudah sekitar 10 menit dia bermain dengan kucing itu di halaman belakang rumahnya yang dekat dengan kolam renang. Namun, sepertinya Anne masih betah walaupun kucing hitam itu tidak membalas pertanyaan-pertanyaannya.
"Lo tau nggak, Mal, laki gue lagi kenapa? Masa cuma gara-gara gue ketemu sama Kak Arsen, dia marahnya sampai lama begitu sih?" tanya Anne lagi kepada kucingnya.
Meong meong meong...
"Laki gue begitu karena dia cemburu? Ah, masa sih, Mal? Tapi, Mal, kalau dia cemburu, kan, tinggal bilang aja dan jelasin dia cemburunya karena hal apa? Kalau kayak gini, kan, gue jadi bingung. Gue nggak tau harus ngebelain siapa di sini," ujar Anne dengan menatap kucing itu. Anne menghela napasnya, lalu teringat satu hal. "Oh, iya, majikan lo nggak jemput-jemput lo ke sini sih, Mal?"
Meong.
"Pacaran? Tau dari mana lo, Mal?" tanya Anne lagi kepada kucing itu. "Hm... By the way, sorry ya, Mal, kalau belakangan ini gue nggak merhatiin lo. Lo jadi kurus kerempeng gini. Kasihan banget. Ya udah, lo makan yang banyak ya, Mal." Anne kembali menaruh kucing itu ke dalam kandangnya yang sudah terdapat makanan di dalamnya.
"Anne," suara disertai tepukan pelan di bahunya itu membuat Anne sedikit terkejut.
Anne memandang seseorang yang tengah berdiri di sampingnya itu. "Ada apa, Ger? Lo bikin kaget gue aja," kata Anne lalu pandangannya beralih mengawasi sekitar.
"Tenang aja, Rafi sama Zeon udah ketiduran di sofa karena kekenyangan," ujar Gerry yang tahu maksud Anne. Dia pun ikut mendudukkan dirinya di samping Anne.
"Hm. Ada apa?" tanya Anne.
"Kapan lo mau jujur ke Pangeran tentang hubungan kita dulu?" tanya Gerry dengan menatap Anne. "Gue makin nggak enak, Ne, sama Pangeran karena sembunyiin hal ini terlalu lama sama dia. Pangeran sahabat gue. Gue ngerasa bersalah banget sama Pangeran. Bukannya gue mau memperpanas rumah tangga kalian yang lagi kayak gini, cuma—"
"Ger, ini bukan waktu yang tepat," sergah Anne menyela perkataan Gerry. "Dan setelah gue pikir-pikir lagi. Kayaknya kita nggak usah kasih tau Pangeran tentang hubungan kita dulu. Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang, Ger. Gue nggak mau ungkit-ungkit itu lagi. Kita udah selesai dari lama. Biarin semuanya terkubur. Gue rasa juga nggak perlu ada yang tau tentang hubungan kita dulu."
"Tapi, Pangeran—" ucapan Gerry kembali terpotong oleh Anne.
"Udah, stop, ya, Ger. Gue nggak mau Pangeran sampai tau ini. Gue takut nanti dia kecewa. Gue mohon ya, Ger?" kata Anne dengan menggenggam kedua tangan Gerry.

KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND ABLE(?)
RomantikMenikah dengan pria tampan yang memimpin sebuah perusahaan? Itu tidak pernah terpikir sekalipun oleh wanita dengan kehidupannya yang sederhana. Anne menerima lamaran dari seorang bosnya, meski dia tahu bosnya melamar dirinya bukan karena atas dasar...