Dibuat: Sabtu, 10 Juni 2023. 20:35.
Halo bertemu lagi dengan saya, Viiy🤗
Selamat malming!
⚠️PERHATIAN, MOHON BACA DI BAWAH INI⚠️
Buat kalian yang ga suka alur cerita ini, boleh menyingkir ya😇
Ini dunia fantasi saya, saya bebas ngapain aja di sini. Karena bahagia saya cuma bisa dibuat di sini. Silakan cari bacaan lain yang sekiranya sesuai sama apa yang kalian inginkan😊🙏Lagipula saya udah menyusun alur cerita ini+konfliknya dari jauh-jauh hari dengan ending yang juga udah saya tentukan. Jadi, untuk kalian yang ga suka dan mau berhenti sampai di sini aja, it's okay. Kesenangan orang beda-beda, kan? Kita ga boleh maksain kehendak orang lain juga🤗
Saya juga ga maksa kalian buat suka sama cerita saya. Karena saya yakin kalau suatu saat nanti saya bakal dapet pembaca yang bener-bener menyukai karya saya apa adanya.
I'm fine, guys. Have fun aja ya!!😄
[SEKIAN, TERIMA KASIH]
🦋 HAPPY READING 🦋
🌼🌼🌼
"Makannya pelan-pelan, jangan buru-buru," peringat Anne kepada Pangeran yang sangat lahap memakan gorengan bakwan yang dibuatnya.
"Nggak bisa. Gue udah kangen banget sama bakwan buatan lo," kata Pangeran dengan mulut yang penuh dengan makanan. Meski begitu, dia tetap memasukkan lagi bakwan yang masih ada di genggamannya.
Anne terkekeh melihat Pangeran yang sedang lahap makan itu. Jika diperhatikan lagi, Pangeran tampak lebih kurus dari dulu. Pipinya menjadi tirus dengan kantung mata yang terlihat jelas. Anne berubah menjadi tersenyum getir. Apa dia sudah keterlaluan sampai membuat laki-laki di hadapannya menjadi seperti ini?
"Kenapa begitu ngelihatnya?" tanya Pangeran setelah dia selesai menghabiskan bakwan kesukaannya dan meminum minumannya.
"Nggak apa-apa." Anne tersenyum. Tangannya bergerak untuk menggenggam tangan Pangeran. "Maafin aku ya?"
Pangeran ikut tersenyum. Tangannya itu terangkat dan balas untuk mengelus lembut kepala Anne. "Gue juga minta maaf sama lo."
"Aku kepikiran kamu terus selama aku ninggalin kamu. Aku takut kamu beneran bunuh diri. Aku nggak mau kehilangan kamu. Cuma kamu yang aku punya." Anne memasang wajah sendunya dengan bibirnya yang sedikit dimajukan.
"Aku nggak akan pernah ninggalin kamu." Pangeran tersenyum. Setelah mengucapkan kalimat itu, dia sebenarnya merasa sedikit aneh. Karena kata 'Aku dan Kamu' yang kini dia gunakan. "Ya udah, nggak usah bahas itu lagi ya? Jadi nggak enak suasananya. Mending lanjutin makan aja."
Anne menganggukkan kepalanya. "Jangan pernah coba buat bunuh diri lagi ya?"
"Siapa juga yang mau bunuh diri? Orang aku cuma pengen nenangin diri," alibi Pangeran.
"Masih aja suka ngeles." Anne mencubit pipi Pangeran dengan gemasnya.
"Besok aku mau ngajak kamu ke suatu tempat," kata Pangeran yang membuat Anne mengangkat sebelah alisnya dengan rasa penasaran.
"Ke mana?" tanya Anne. "Eh, tapi, jangan deh. Kapan-kapan aja. Pokoknya untuk besok dan hari ini kamu pakai buat istirahat penuh."
"Aku udah segeran, kamu tenang aja. Lagian, obat aku itu, ya, cuma kamu." Pangeran mencubit hidung Anne. Ah, dia jadi merasa rindu, karena sudah lama tidak mengecup hidung milik Anne itu. Pangeran tersenyum penuh misterius dengan tatapannya yang tidak beralih dari hidung Anne.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND ABLE(?)
RomanceMenikah dengan pria tampan yang memimpin sebuah perusahaan? Itu tidak pernah terpikir sekalipun oleh wanita dengan kehidupannya yang sederhana. Anne menerima lamaran dari seorang bosnya, meski dia tahu bosnya melamar dirinya bukan karena atas dasar...