4. Tinggal Bersama

9K 639 13
                                    

Dibuat:Minggu, 15 Mei 2022. 14:51 WIB.

Halooo. Setelah gabut melanda dan saya ga tau harus apa akhirnya balik kembali ke sini😔

Udah senyum belum? Harus tetap senyum ya walaupun sehari cuma sekali😊

Akhir-akhir ini ga ada semangat banget buat update. Boleh minta semangatin?

Vote dan komen yang banyak juga ya buat membangkitkan semangat saya lagi!

🦋 HAPPY READING🦋

🌼🌼🌼

"Sedikit lagi abis loh, Bu," bujuk Anne kepada ibunya agar mau menghabiskan makanannya.

"Nggak, ah. Ibu udah kenyang."

"Ya udah, deh. Ini minumnya, Bu." Anne menaruh piring berisi makanan di atas nakas dan memberikan minuman kepada ibunya.

Anne membantu ibunya untuk minum, setelah selesai dia kembali merebahkan ibunya untuk beristirahat.

"Ibu mau ketemu sama Nak Pangeran. Kamu bisa hubungi dia suruh kemari, bilangin ibu mau ketemu sama dia," ujar ibunya itu yang membuat Anne terkejut.

Sepertinya ibu Maria sudah sangat dekat dengan Pangeran karena sejak kemarin-kemarin Pangeran terus menemuinya, keduanya banyak berbicara dan membahas sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu penting. Pangeran memang mudah untuk akrab dengan seseorang hingga membuat orang itu merasa nyaman padanya.

"Anne nggak punya nomornya Pak Bos, Bu," balas Anne.

"Masa udah mau jadi suami nggak punya nomornya. Kamu ini gimana sih?"

Anne tersenyum dengan menampilkan deretan giginya. "Anne, kan, baru kerja di kantor itu seminggu yang lalu, Bu."

"Ya seenggaknya kamu simpan nomor bos kamu sendiri. Ya udah, coba kamu minta nomornya ke teman sekantor kamu."

"Anne takut ganggu loh, Bu. Ini masih jam kantor, nanti kalau teman Anne dimarahin gara-gara teleponan sama Anne gimana? Lagi pula, Pak Bos juga pasti lagi sibuk ngurusin kerjaan kantornya," jelas Anne memberikan perhatian kepada ibunya.

"Iya juga." Ibu Maria menghela napasnya, kecewa.

"Kata siapa gue sibuk? Gue selalu punya waktu untuk calon mertua gue."

Anne mengerutkan keningnya, ketika melihat Pangeran datang. Menyebalkan sekali. Padahal Anne sedang tidak ingin bertemu dengan bosnya itu.

Pangeran berjalan mendekat, lalu menaruh buah-buahan yang dia bawa di atas nakas. Dia tersenyum hangat menatap Ibu Maria, lalu menyalami punggung tangan Ibu Maria. "Gimana sama kondisi Ibu?" tanya Pangeran dengan perhatian dan penuh kelembutan.

"Udah lebih baik. Karena Ibu senang Anne akhirnya akan menikah," balas Ibu Maria dengan tersenyum.

"Bapak ngapain sih ke sini?" tanya Anne dengan tidak santai.

"Anne, nggak boleh gitu," tegur Ibu Maria yang membuat Anne melipat kedua tangannya di depan dada. Ibu Maria meraih tangan Anne dan Pangeran, lalu menyatukannya. "Ibu ingin pernikahan kalian secepatnya dilangsungkan. Ibu rasa umur Ibu nggak akan lama lagi. Jadi, Ibu mau liat putri Ibu menikah. Sebelum akhirnya Ibu tiada."

HUSBAND ABLE(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang