Dibuat:Selasa, 21 Maret 2023. 18:30.
Haloooo!
Gimana sama hari ini?
Maaf ya udah nunggu lama😌
Kasih vote dan komennya dulu dong yang banyak😡 sedih banget banyak yang jadi pembaca gelap😔
Senyumnya manaaa?
Password-nya kan harus senyum dulu. Ayok senyum!
Mau cerita? Boleh!
Siap? Oke!
🦋 HAPPY READING 🦋
🌼🌼🌼
"Menurut gue, mungkin itu pertanda kalau teman-teman lo ini nanti bakal dapat jodoh cepet," kata Zeon asal ketika Pangeran telah selesai menceritakan tentang mimpinya itu.
Pangeran memutar bola matanya malas. Dia sudah menduga jika bercerita dengan teman-temannya ini ujungnya hanya akan di anggap sebagai candaan saja dan tidak pernah serius.
"Benar tuh, bisa jadi, Yon. Siapa tau bestie lo yang di sebelah kiri lo ini cepet move on dan dapat pengganti baru yang lebih baik dan menerima dia ada apanya," timpal Gerry dengan menyindir Rafi yang berdiri di sebelah kiri Zeon yang sedari tadi hanya diam saja tidak seperti biasanya. Pangeran sendiri pun merasa heran dengan perubahan sikap sahabatnya yang satu ini.
"Apa adanya, Bege!" sentak Zeon membenarkan ucapan Gerry yang salah dengan tangannya yang menjitak kepala Gerry.
"Lo kenapa, Raf? Tumben banget kalem," tanya Pangeran yang hanya di balas Rafi dengan mengangkat kedua bahunya.
"Bestie lo ini lagi galau asal lo tau. Apa sebabnya? Ya, karena ditolak dan disakitin lagi!" seru Zeon memberi tahu. "Tapi lo tenang aja, bestie lo kayak gini untuk yang terakhir kalinya. Jadi, biarin aja dia puas-puasin galau plus sedihnya."
"Sabar, Raf." Gerry beralih posisi menjadi di sebelah Rafi untuk menepuk-nepuk punggung Rafi. "Lo sakit, kita juga sakit. Lo galau, kita juga sama. Tuhan tau kalau nggak boleh ada salah satu di antara kita bertiga yang punya pasangan duluan sebelum benar-benar nemuin cewek yang tulus sama kita bertiga. Karena apa? Karena takutnya persahabatan kita bubar hanya karena satu cewek yang nggak benar."
Rafi menghela napasnya. "Terus gue harus gimana sekarang?"
"Tugas lo, lupain dia. Move on, Raf. Jangan peduliin dia, jangan mikirin dia," balas Zeon dengan merangkul bahu Rafi. "Ayo kita balik lagi kayak dulu. Jadi Jamet Playboy!" seru Zeon dengan mengangkat tangan kanannya yang terkepal penuh semangat dan kebanggaan. Julukan Jamet Playboy itu mereka dapatkan saat berada di bangku SMA. Siapa yang menyebutnya pertama kali? Oh, ya, tentunya Rena. Perempuan itu yang membuat julukan itu, sekaligus pertama kalinya yang menolak cinta seorang Rafi. Namun, entah mengapa mereka merasa bangga dengan julukan itu.
Anne yang sedari tadi hanya diam memperhatikan pun kini ikut angkat bicara. "Lagian Om-Om ini nggak pantes tau nggak buat sadboy. Mau saya kasih tips buat deketin cewek nggak?"
"Apa tipsnya?" tanya Rafi cepat.
"Pertama. Kalau mau deketin cewek itu harus keren! Lihat." Anne menunjukkan sebuah cermin kecil pada Rafi, Zeon, dan Gerry. "Masa deketin cewek penampilannya begini. Kumis sama jenggot panjang begini, terus rambut acak-acakan. Udah kayak gembel aja," lanjut Anne dengan entengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND ABLE(?)
Storie d'amoreMenikah dengan pria tampan yang memimpin sebuah perusahaan? Itu tidak pernah terpikir sekalipun oleh wanita dengan kehidupannya yang sederhana. Anne menerima lamaran dari seorang bosnya, meski dia tahu bosnya melamar dirinya bukan karena atas dasar...