Dibuat:Sab,26 November 2022. 20:03 WIB.
Haaaaaiiiii
Password-nya afaahhh?
Good! Senyum!
Lama ga ketemu yaaa? Maaf ya:)
Jangan lupa ramein ya biar saya inget terus punya cerita ini hehehe😁😁
🦋 HAPPY READING🦋
🌼🌼🌼
"Semalem ngapain?" tanya Pangeran setelah menenggak habis minumannya dan menyudahi acara makan paginya. Matanya juga menatap tajam ke arah Anne yang masih melanjutkan sarapan paginya.
Anne langsung menghentikan makannya dan wajahnya berubah menjadi tegang. Dia memberanikan untuk menatap Pangeran. Namun baru dua detik menatap mata Pangeran, Anne sudah dibuat menelan ludahnya sendiri. Jantungnya berdetak lebih kencang karena Pangeran menatapnya seperti itu. Dia benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa kepada Pangeran.
"Ngapain buang sampah sendiri, hm? Di sini, kan, udah ada banyak pekerja. Kalau lo bergerak sendiri buat buang sampah. Terus mereka kerjanya apa? Mau enak makan gaji buta doang, gitu?" cecar Pangeran dengan melipat kedua tangannya di atas meja makan dan menatap Anne tajam.
Anne mengerutkan keningnya bingung. Dia kira Pangeran melihat dirinya saat berbicara berdua bersama pekerja laki-laki yang bertugas sebagai tukang kebun malam tadi. Ternyata dia salah. Pangeran marah hanya karena dirinya membuang sampah sendiri?
"PELAYAN!" teriak Pangeran. Seluruh pekerja yang ada di apartemen ini pun segera datang menemui Pangeran dan berdiri tegak di hadapannya.
"Ada apa, Tuan?" tanya salah satu pekerja itu yang diketahui bernama Desi dengan kepalanya yang menunduk.
"Kalian semua di sini saya gaji untuk bekerja! Kenapa istri saya yang buang sampah sendiri? Mau gaji kalian saya potong?" tegur Pangeran dengan tegas yang membuat para pekerja itu ketakutan.
Ini serius nggak salah denger? Dia bilang istri saya?
Ingin sekali rasanya Anne berteriak sekencang mungkin sambil berloncatan karena sikap Pangeran yang seperti ini membuatnya ingin melayang setinggi-tingginya. Sebisa mungkin dia menyembunyikan senyumnya dari Pangeran. Namun, binar di matanya dan rona merah di pipinya begitu kentara terlihat. Pangeran benar-benar ingin membuatnya gila. Pengakuan perasaannya semalam saja masih begitu Anne ingat dengan jelas, ditambah dengan sikapnya yang seakan meratukannya.
"Maaf, Tuan," ujar seluruh pekerja itu dengan kompak. Ini kali pertamanya Pangeran terlihat marah seperti ini di hadapan mereka. Dan itupun hanya karena masalah kecil yang bisa dikatakan sepele.
"Saya lihat sekali lagi istri saya melakukan pekerjaan di rumah ini. Gaji kalian saya potong dan saya nggak akan segan-segan untuk memecat kalian," tegas Pangeran yang segera dianggukki patuh oleh seluruh pekerja.
"Pak, saya rasa jangan berlebihan kayak gitu juga. Lagian cuma buang sampah doang kok, Pak. Nggak usah dipermasalahkan," ujar Anne angkat bicara ketika menyadari bahwa Pangeran sudah berlebihan. Dia juga jadi merasa tidak enak dengan para pekerja di sini.
"Itu harus. Karena itu tugas mereka, bukan tugas lo." Pangeran memajukan wajahnya agar lebih dekat dengan Anne. "Tugas lo itu cuma ngelayanin gue. Karena gue suami lo," bisik Pangeran yang membuat Anne terpaku di tempatnya dengan kedua matanya yang membulat lebar dan detak jantung yang berdebar kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND ABLE(?)
RomanceMenikah dengan pria tampan yang memimpin sebuah perusahaan? Itu tidak pernah terpikir sekalipun oleh wanita dengan kehidupannya yang sederhana. Anne menerima lamaran dari seorang bosnya, meski dia tahu bosnya melamar dirinya bukan karena atas dasar...