34. Kepalsuan?

4.1K 309 10
                                    

Dibuat:Sabtu, 15 April 2023. 17:10.

Hai, gimana hari-harinya?

Senyumnya masih indah, kan?

Gimana puasanya? Lancar, kan?

Yey, ngabuburit bareng😍

Jangan lupa senyum dulu ya sebelum baca cerita ini!

Vote dan komennya juga jangan lupa⭐⭐⭐

Siap? Oke, gass!

🦋 HAPPY READING 🦋

🌼🌼🌼

Saat ini mereka berempat sudah berada di rumah Pangeran. Duduk dengan berbincang ringan ditemani segelas air dan beberapa camilan yang Anne siapkan. Rena juga sudah menceritakan keadaannya yang sekarang bahwa dia rela malamnya mencari uang tambahan untuk memuaskan nafsu ayahnya yang gila harta itu dengan cara menjadi perempuan simpanan dari laki-laki yang sudah memiliki istri. Rafi dan Pangeran pun sebenarnya tidak menyangka jika ekonomi Rena sesulit ini sekarang sampai Rena nekat mencari jalan pintas untuk mendapatkan uang yang lebih banyak.

"Ren, lo sakit kenapa? Apa lo kepikiran ucapan gue di rumah sakit?" tanya Rafi yang sedang mengobati luka di wajah Rena dengan mengompresnya menggunakan air es. Dirinya juga menatap Rena dengan merasa bersalah juga khawatir.

"Dih, nggak usah kepedean lo. Gue sakit ya karena kecapekan aja. Ngapain juga gue pikirin omongan lo itu? Nggak guna dan nggak ada manfaatnya buat gue," ketus Rena masih seperti biasanya kepada Rafi.

Rafi menyelesaikan mengobati Rena dengan memberikan sebuah plester di dekat sudut matanya. "Ya gue merasa bersalah aja kalau beneran lo sakit karena ucapan gue. Lo juga nggak usah kepedean. Gue udah nggak bakal ngejar-ngejar lo lagi," kata Rafi yang langsung mendapatkan jitakan di kepalanya yang pelakunya tak lain adalah Zeon yang baru saja datang bersama dengan Gerry dan langsung mendudukkan dirinya di sofa di samping Rafi tanpa seizin pemilik rumah.

"Gaya lo, Raf. Orang tiap dateng ke rumah gue uring-uringan mulu," kata Zeon, kemudian memakan camilan yang ada di meja depannya dengan kaki kanannya yang bertumpu di atas kaki kirinya lalu menyeruput minuman milik Rafi.

Rafi memelototinya dengan sok galak. "Diam, Nyet," desisnya dengan memberikan cubitannya di paha laki-laki itu.

"Ren, lo bisa tinggal di apartemen gue." Pangeran memberikan sebuah kartu untuk masuk ke apartemennya kepada Rena.

"Makasih, Ran. Nanti gue bakal balas kebaikan lo." Rena mengambil kartu itu dengan tersenyum tipis.

"Santai aja," balas Pangeran lalu memakan gorengan bakwan versi mini di piring yang ada di hadapannya.

Zeon dan Gerry saling pandang. Merasa heran dengan keadaan yang terjadi. Tidak biasanya Pangeran seperti ini kepada Rena.

"Wait, wait. Ada kejadian apa nih yang gue sama Gerry nggak tau? Kok tiba-tiba Pangeran mendadak mencair gini sama lo, Ren? Lo apain Pangeran?" tanya Zeon kepada Rena curiga.

"Gue geplak kepalanya pakai rudal. Kenapa? Mau juga? Sini!" sewot Rena dan hampir saja Zeon terkena serangan dari Rena kalau saja dia tidak cepat menghindar.

HUSBAND ABLE(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang