Dibuat:Selasa, 27 Desember 2022. 20:25.
Heyyowwww saya kembali!
Apa kabar?
Hari ini udah senyum?
Sebelum baca ini senyum dulu ah!
Jangan lupa vote dan komen ⭐⭐⭐
Oke gak usah lama-lama. Cusss🧞
🦋 HAPPY READING 🦋
🌼🌼🌼
"Ran... Aku kapan pulang sih dari sini? Aku bosan, Ran. Aku mau pulang bareng kamu aja." Dara menggenggam erat lengan Pangeran yang sedang duduk di sebelah ranjangnya, kemudian dia menyandarkan kepalanya pada bahu Pangeran.
Pangeran tersenyum hangat dan tangannya bergerak mengusap lembut kepala Dara. Tatapannya pun benar-benar hangat. Tatapan yang tidak pernah Pangeran tunjukkan kepada siapapun selain Dara. "Nanti kita pulang."
Dara menghela napasnya. "Ya, tapi kapan, Ran?"
"Sebentar lagi. Kamu harus sabar ya. Aku janji nggak akan biarin kamu lama di sini. Aku sayang kamu." Pangeran mencium kening Dara dengan matanya yang terpejam. Namun, bulir air matanya jatuh begitu saja. Ya, dia lemah jika menyangkut soal Dara. Dia tidak ingin Dara terus menderita seperti ini. Karena sedari kecil hidup Dara sudah penuh dengan penderitaan. Dan Pangeran tidak akan membiarkan itu, karena Dara bagian dalam hidupnya yang terpenting.
"Aku boleh minta satu hal sama kamu?" tanya Dara.
"All I give to you," kata Pangeran dengan mengelus pipi tirus milik Dara.
"Aku mau kamu cerai sama istri kamu."
Mendengar permintaan dari Dara membuat Pangeran langsung terdiam. Pangeran tidak tahu harus menjawab apa sekarang. Ruangan tempat Dara di rawat pun udaranya tiba-tiba saja menjadi terasa semakin dingin.
"Dara—" ucap Pangeran terpotong saat ponselnya tiba-tiba berdering menandakan ada yang meneleponnya. "Sebentar." Pangeran segera turun dari ranjang dan berjalan sedikit menjauh dari Dara. Dia menatap Dara di belakangnya yang juga sedang menatapnya. Tangan kiri Pangeran yang berada di samping tubuhnya mengepal dengan erat ketika mendengar pernyataan dari seberang telepon. "Perketat penjagaannya. Jangan sampai dia berhasil kabur," perintah Pangeran kepada anak buahnya. Pangeran menghela napasnya untuk kembali menormalkan perasaannya, setelah itu dia kembali mendudukkan dirinya di sebelah Dara.
"Bisa, kan, Ran?" tanya Dara sekali lagi dengan menatap Pangeran penuh permohonan.
Pangeran mengelus puncak kepala Dara dengan sudut bibirnya yang sedikit terangkat. "Ya."
Dara langsung memeluk Pangeran setelah mendengar jawaban yang begitu membuatnya senang. "Aku tau kamu nggak cinta sama dia, Ran." Dara tersenyum. Dia semakin mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajahnya pada dada Pangeran.
Untuk sejenak Pangeran memejamkan matanya merasakan sebuah kenyamanan dengan balas memeluk tubuh ringkih itu. Pandangannya menatap ke arah pintu. Pangeran memicingkan matanya ketika menyadari bahwa ada seseorang di balik pintu ruangannya yang sedang memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND ABLE(?)
RomanceMenikah dengan pria tampan yang memimpin sebuah perusahaan? Itu tidak pernah terpikir sekalipun oleh wanita dengan kehidupannya yang sederhana. Anne menerima lamaran dari seorang bosnya, meski dia tahu bosnya melamar dirinya bukan karena atas dasar...