Dibuat:Senin, 16 Januari 2023. 05:45.
Oyyyy📢📢📢
Selamat pagi❤️❤️
Maaf ya lama ga up😌
Senyum dulu yaa!
Vote dan komennya jangan lupa ⭐⭐⭐
Siapkan diri dari sekarang ya, karena mulai dari part ini udah nggak main-main lagi😙😁
Oiya, siapin hati juga😁😁
Oke langsung aja!
🦋 HAPPY READING 🦋
🌼🌼🌼
"Minggir! Lepasin nggak tangan gue? Gue mau masuk. Apaan sih lo pada?" Rena menatap tajam Rafi, Zeon, dan Gerry secara bergantian. Kemudian dia menggigit lengan Gerry yang berusaha mencekalnya.
"Akh!" Gerry melepaskan cekalan tangan Rena lalu mengelus-elus tangannya yang habis di gigit oleh Rena dengan mengadu kesakitan. "Kanibal lo?"
"Iya. Kenapa?" Rena memelototkan matanya galak kepada Gerry.
"Ih, ngeri." Gerry bergidik kemudian meminta Rafi untuk bertukar posisi dengannya. "Lo tanganin deh, Raf."
"Ren, udahlah. Pangeran udah bahagia sama pilihannya. Lo nggak usah jadi orang ketiga. Cowok masih banyak, Ren. Mendingan lo sama gue aja deh yang udah jelas-jelas cinta mati sama lo," seloroh Rafi dengan menggenggam tangan Rena dan membawanya untuk memegang dadanya dengan senyum yang mengembang.
"Ih!"
Plak
Tamparan mulus tepat mendarat di pipi Rafi. Zeon dan Gerry menahan tawanya melihat temannya di perlakukan seperti itu.
"Sabar, Raf, sabar," kata Zeon dengan menepuk-nepuk punggung Rafi dengan masih menahan tawanya.
"Benar kata Rafi, Ren. Cowok masih banyak," ujar Gerry yang setuju dengan penuturan Rafi kali ini.
"Tau lo. Kita aja sebagai cowok punya harga diri. Kayak gue nih yang punya prinsip sekali ditolak nggak bakal gue kejar-kejar lagi," timpal Zeon sembari menepuk dadanya dengan wajah songongnya.
"Lo nyindir gue, Yon?" Rafi menatap Zeon dengan sengit karena dia merasa tersindir akan ucapan laki-laki itu. Karena memang pada kenyataannya benar, bahwa Rafi tipe laki-laki yang sulit untuk move on. Rafi masih sering mengejar-ngejar cinta pertamanya, yaitu Rena pada saat baru masuk SMA meski sering kali pula mendapat penolakkan dari Rena selama ini.
"Nggak bermaksud sih, cuma kalau lo tersindir ya... sorry aja," balas Zeon kemudian dia segera menghindar ketika Rafi melayangkan tangannya.
"Raf, gue pinjem motor lo. Nanti lo pulang pakai mobil gue aja," ujar Pangeran yang baru datang bersama Anne dengan bergandengan tangan. Kemudian dia dan Rafi saling melempar kunci kendaraannya.
Rafi tersenyum lebar. "Woahhh. Mantap nih! Ayo, Ren, kita pulang. Sebelum itu, kita jalan-jalan dulu," ajak Rafi dengan menatap Rena dan menaikturunkan alisnya.
"Ogah!" tolak Rena mentah-mentah sembari bersedekap dada.
"Gue cabut duluan," pamit Pangeran.
"Bye-bye, uncle." Anne melambaikan tangannya kepada Rafi, Zeon, dan Gerry dengan senyumannya yang merekah. Dia juga menatap Rena dengan mengejek. Membuat Rena menghentak-hentakkan kakinya karena kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND ABLE(?)
RomansaMenikah dengan pria tampan yang memimpin sebuah perusahaan? Itu tidak pernah terpikir sekalipun oleh wanita dengan kehidupannya yang sederhana. Anne menerima lamaran dari seorang bosnya, meski dia tahu bosnya melamar dirinya bukan karena atas dasar...