Epilog

17.9K 470 141
                                    

2046 kata.

Penghujung cerita, yang ku persembahkan tentang Lara.

Tentang bagaimana ia merasakan luka, pedih dan perihnya ditinggalkan.

Rasakan perihnya, lukanya dan rasa sakitnya.

Baca perlahan-lahan, pahami setiap kata yang teruntai dalam sebuah kalimat yang panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baca perlahan-lahan, pahami setiap kata yang teruntai dalam sebuah kalimat yang panjang.

(I really hope you play the song above to add to the pain.)

¹Aku sangat berharap kamu memutar lagu di atas untuk menambah rasa sakitnya.

♪ 𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒅𝒂𝒏 𝑲𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏-𝑺𝒉𝒂𝒏𝒏𝒂 𝑺𝒉𝒂𝒏𝒏𝒐𝒏

-
-
-

-✍︎-

"Mommy?" panggil Lara kala melihat Winda tersenyum hangat kearahnya.

"Apa, sayang?"

"Mommy, Kak David bohong sama Lara. Dia bilang kalau Mommy udah pergi jauh dari Laraaa."

Winda hanya tersenyum lalu memeluk hangat tubuh Lara yang rapuh.

"Beban ini mungkin akan berat bagi kamu, Lara."

Lara yang mendengar kalimat itu menyerngit bingung, "Maksud Mommy apa?"

Winda melepaskan pelukan mereka tanpa menjelaskan apa ditanyakan oleh Lara, Winda menata poni Lara yang sedikit berantakan lalu memberikan kecupan hangat di dahi anak gadisnya itu.

"Kelak kamu akan terbiasa, Lara."

"Mommy mau kemana?" tanya Lara melihat Winda yang hendak berjalan menjauh.

"Lara ikutt, jangan tinggalin Lara sendiri..." lirih Lara memegang tangan Winda sangat erat.

"Tempat kamu disini Lara, tempat Mommy sekarang bersama Daddy dan Bang Alex. Lara baik-baik disini ya!"

Lara menggeleng mulai mengerti arti kalimat dari Winda yang terucap. "Lara mau ikut Mommy hiks... Lara nggak mau disini hiks..."

"Nggak mau, Mommy hiks..."

Winda hanya tersenyum hangat lalu menggeleng, "Tidak bisa, Lara."

"TAPI LARA MAU IKUT!" teriak Lara terus bersikeras.

Winda melepaskan genggaman tangan Lara, "Tidak bisa, sayang."

"Sekarang Mommy harus pergi ya."

"ENGGAK! hiks..."

Baralara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang