Chap 44. caught?

9.4K 652 96
                                    

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂."
-
-
-

-✍︎-

"Apa yang lo tau? Lo tau dimana Bara ngumpetin Lara?" cerocos Alex tidak sabaran.

David hanya diam melihat Alex yang tampak sangat khawatir dan tersirat juga rasa lelah. Tapi, dengan cerdik Alex menutupi rasa lelahnya karena ini semua demi ibu dan adiknya yang harus dia temukan.

"Yang gue tau, Lara saat ini dalam keadaan baik-baik aja."

Alex tersenyum miring dan menggeleng. "Lo bohong Bang!"

"Gue nggak bohong Lex! Yang gue tau cuman itu!" sangkal David.

"Lo bohong Bang! Gue tau gelagat lo kalo lagi bohong!" sinis Alex. "Lo sebenarnya tau Bara ngumpetin Lara dimana kan! bilang Bang! BILANG!!!"

Brakk!

David menggebrak meja dengan tangannya hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.

"Gue nggak tau Lex!"

"Bangsat lo bang! Lo lebih milih temen bajingan lo itu dari pada gue, adek lo sendiri! OTAK DI PAKE, JANGAN CUMAN JADI AKSESORIS DOANG!!!"

"Lo cuman adek angkat gue Lex! Jangan kurang ajar!"

Deg

Alex tersenyum manis lalu mengangguk. "Iya, gue tau gue cuman anak yang di angkat bokap lo jadi adek lo karena gue di culik sama Paman gue sendiri."

"Gue sadar kok Bang! Gue nggak lupa, tenang aja," lanjut Alex lalu berdiri dan merapikan jaketnya.

"Mulai sekarang, gue nggak akan ganggu lo lagi. Thanks for everything, brother!"

Alex berbalik badan lalu melangkah keluar dari ruangan kerja David. Jujur, jauh di dalam lubuk hati Alex saat ini sangat kecewa terhadap David. Kenapa semuanya jadi melebar masalahnya?

Alex menaiki motornya keluar kawasan rumah besar David. Dengan kecepatan di atas rata-rata, Alex melajukan motornya. Entah mau kemana tujuannya saat ini.

Sedangkan David, dua hanya diam termenung duduk di ruang kerjanya. Menyesali perkataan yang sudah dia lontarkan kepada Alex tadi.

"Bangsat!" maki David.

"Gue harus gimana anjing?!!" monolog David bingung.

Di satu sisi, terdapat sahabat yang sedang mencoba untuk lebih dekat dengan Lara. Sedangkan di sisi yang lain, sang adik juga yang sedang gelimpungan mencari Lara. Posisi David sangat sulit saat ini.

Brakk!

David menendang meja lalu menyambar jas dokternya dan keluar menuju rumah sakit. David mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Untuk sejenak, David harus fokus pada tanggung jawabnya sebagai seorang dokter.

Baralara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang