"Ngeselin tapi sayang, 'kan," goda Bara yang langsung membuat pipi Lara memerah seperti buah strawberry.
"Hihihi, ini pipinya kenapa merah? Blushing ya?" Bara mencubit gemas kedua pipi Lara pelan.
Lara hanya menduduk lalu memeluk erat tubuh Bara. Menenggelamkan wajahnya di dada bidang Bara. "Lara maluuu," rengek Lara.
Bara hanya terkekeh pelan dan membalas pelukan dari gadisnya itu. "Jangan marah lagi ya. Aku cuman nggak mau mata kamu sakit gara-gara keterusan main ponsel dan aku juga nggak mau kamu terhasut bualan dari temen kamu itu."
Lara mengangguk dalam dekapan Bara. "Kamu harus terus percaya sama aku ya sayang!"
"Iya, Lara percaya sama Bara."
"Good girl!"
-✍︎-
Dua insan nampak sedang bergandengan mesra. Menyusuri koridor kampus dengan beriringan sangat serasi. Setelah tiga hari berkecimpung di rumah sakit. Banyak pasang mata memicing memerhatikan pasangan itu. Bisikan-bisikan tak luput terdengar samar.
"Bara," panggil gadis dengan jari yang masih tertaut.
"Hm?" Bara tetap memandang datar dan dingin kearah depan. Tanpa menoleh kearah Lara.
"Kenapa mereka ngeliatin kita?" cicit Lara.
Bara menoleh, menatap wajah Lara yang sedikit risih karena tatapan beberapa pasang mata ke arah mereka.
"Mungkin mereka iri. Jika kamu mau, aku bisa mencongkel mata mereka untuk koleksiku!" senyum misterius Bara terukir di bibirnya.
Langkah Lara terhenti. Tatapan Bara dan Lara terkunci. Dengan tegas, Lara menggeleng. Ayolah! Lara takut jika sisi hitam Bara kembali.
"Bara nggak boleh ngomong gitu, Lara takut," kata Lara dengan suara yang sangat pelan.
Bara hanya menampilkan smrik andalannya, mengacak gemas rambut panjang Lara dan kembali menggandeng gadisnya itu kembali berjalan menuju kelas Lara.
"Semangat belajarnya sayang, jangan bicara sama cowok lain atau berinteraksi sedikitpun dengan cowok lain. Dan, jangan dengerin omongan Lida! Jika kamu ketahuan, hukuman seru menanti kamu!" tubuh Lara membeku saat Bara membisikkan empat kata terakhir yang bernada ancaman itu.
"Mengerti baby?" dengan polos, Lara hanya dapat mengangguk.
Bara kembali mengacak suarai Lara. "Good girl. Aku ke kelas dulu ya!"