"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂."
-
-
--✍︎-
Lara duduk di sebuah bangku balkon di mansion Bara. Menikmati segarnya pagi membuat hatinya tenang. Sang fajar yang menyapa tapi tidak terlalu panas.Lara menatap kosong ke depan dengan pikiran yang melayang-layang bak layangan. Hingga seseorang ikut duduk di samping Lara.
"Mikirin apa hmm?" Tanya Bara yang sudah nampak segar setelah mandi.
Lara menggeleng. Bara menarik lembut tubuh Lara agar bersandar di dada bidangnya.
"Jika ada apa-apa, bilanglah. Jangan di pendam, takutnya itu akan menjadi masalah lagi," ucap Bara.
"Lara cuman belum sepenuhnya percaya sama Bara," cicit Lara dengan sedikit takut-takut.
"It's okay, baby. Sekarang aku akan mengajakmu ke suatu tempat!"
"Kemana? Ngapain? Lara lagi mager ih!" sebal Lara.
"Ke suatu tempat yang tidak pernah kamu duga sebelumnya. Dan sekaligus sebagai jawaban dari keraguanmu kepadaku, baby!" Bara langsung menuntun Lara untuk berdiri dan berjalan menuju mobil.
Di perjalanan, mobil di penuhi dengan ocehan-ocehan absurd dari Lara. Bara tidak menanggapi lebih dan hanya mengangguk, menggeleng dan berdehem sebagai jawaban.
"Bara tau gak, pas kemaren Lara di apartemennya Kak David, Lara di kasih banyakkk bangettt, makanan!"
"Hmm."
"Terus, Kak David itu orangnya baik banget! Lara aja kalau makan di suapin!"
Cit!
"Ih Bara kenapa ngeremnya dadakan sih?! Kayak tahu bulat aja!" sungut Lara.
Bara menatap horor ke arah Lara. Rahangnya mengeras dan tangannya menggenggam erat stir mobil.
"Kamu di suapin oleh David, hmm? Dan dia sangat baik?" Lara mengangguk polos.
"Berarti kamu menyukainya?"
"Iya!" spontan nafas Bara memburu. Matannya menatap Lara dengan tatapan tajam menusuk dan dinginnya. Sedangkan yang ditatap malah cekikikan tidak jelas.
"Lara suka sama kak David. Tapi, hanya sebatas kakak Adek. Nggak lebih kok! Karena Lara cintanya cuman sama Bara!" kata Lara yang langsung memeluk Bara.
"Lagian kan Lara belum pernah ketemu sama kakaknya Lara. Jadi, kalau sama Kak David Lara ngerasa punya kakak!" sambung Lara.
Bara sedikit melunak. Perlahan membalas pelukan dari gadisnya ini. "Aku cemburu melihatmu dekat dengan David."
KAMU SEDANG MEMBACA
Baralara [END]
Teen Fiction"𝚈𝚘𝚞 𝙲𝚕𝚊𝚛𝚊 𝚁𝚊𝚒𝚗. 𝙾𝚗𝚕𝚢 𝚖𝚒𝚗𝚎, 𝙱𝚊𝚛𝚊 𝚇𝚊𝚟𝚒𝚎𝚛!" "𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂." ••• Lara hanyalah gadis lugu yang childish. Dia tidak pernah bermimpi a...