Chap 15. Fish

14.1K 847 29
                                    

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂."
-
-
-

-✍︎-

"Ih! Bara!!! Lara bisa jalan sendiri kok! Ya, ya?!" puppy eyes andalan Lara akhirnya keluar. Namun, sepertinya pertahanan Bara kali ini benar-benar kokoh. Terbukti, Bara malah menggendong Lara ala bridal style.

"Iya! Iya! Pakek kursi roda aja!" akhirnya Lara hanya pasrah dan Bara mendudukkan gadisnya itu di kursi roda. Mendorongnya pelan dan satai menyusuri lorong rumah sakit.

"Bara mau liat ikan!" telunjuk Lara menunjuk sebuah kolam yang berada di tengah-tengah taman.

"Oke. Kita kesana," Bara mendorong kursi roda Lara mendekat kearah kolam. Sesampainya di sana, Lara langsung memekik senang.

"Bara! Bagus banget ikannya! Lara suka!" sebuah senyuman terus terpatri di wajah cantik Lara. Hati Bara menghangat seketika.

"Itu nama ikannya apa Bara?" tanya Lara menunjuk ikan yang berwarna mencolok dengan perut yang mengembung.

Bara tersenyum. "Koi. Ikan koi namanya!" Lara mengangguk dengan mulut yang ber-oh.

"Kenapa? Kamu mau sayang?"

Lara langsung menatap wajah pacarnya dengan mata yang berbinar. Seketika, sebuah anggukan semangat dari Lara sebagai jawaban. "Iya! Lara mauuu!!!"

Bara mengacak gemas rambut gadisnya. Entahlah, dengan sikapnya yang seperti ini, Bara selalu merasa jatuh cinta kepada gadisnya setiap saat.

"Lara mau ikannya dua ya!"

"Oke! Apapun untuk kamu sayang."

"Makasih Bara!" Lara langsung memeluk erat tubuh kekar pacarnya itu. Namun, tiba-tiba senyumnya luntur begitu juga dengan pelukannya yang ia longgarkan.

"Kamu kenapa sayang? Ada yang sakit ya? Kita balik ya, biar dokter periksa kamu!" khawatir Bara melihat Lara yang terlihat murung.

"Lara nggak jadi minta ikan koi, Bara. Jadi, Bara nggak usah beliin Lara, ya!" Lara tersenyum tipis lalu kembali melihat ikan-ikan warna-warni di kolam.

Bara menghela nafasnya kasar. "Lara! Sekarang dengerin aku ya!" Bara menarik pelan bahu Lara agar gadis itu menghadapnya.

"Kamu, jangan pernah lagi berfikiran jika kamu menyusahkan orang lain! Termasuk aku, Mami kamu, bibik Yun, Pak Dodi dan yang lainnya! Itu semua salah Lara! Kamu nggak pernah nyusahin aku ataupun yang lainnya! Aku tulus sama kamu, bahkan aku rela jika aku harus menaruhkan nyawaku demi kamu!"

"Mengerti sayang?" sambung Bara.

Lara mengangguk paham lalu kembali memeluk tubuh kekar Bara. "Lara minta maaf."

Baralara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang