Chap 30. Almost indifference

10.9K 759 39
                                    

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂."
-
-
-

-✍︎-

Flashback on

Bara tengah mengamati dengan serius layar laptop di hadapannya. Memutar video dari rekaman CCTV kamar rawat inap Lara. Setelah dia tidak menemukan Lara di dalam sana, Bara merasa frustasi dan amarahnya memuncak. Hingga dia teringat tentang beberapa kamera CCTV yang sudah dia pasang tanpa sepengetahuan dari Lara.

"Dasar gadis nakal!" gumam Bara ketika menyadari jika Lara yang meminta David untuk membawanya pergi.

Bara dengan sigap langsung keluar dari mansionnya. Mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal menuju rumah sakit. Tepat di koridor, Bara bertemu dengan David.

"David!" panggil Bara.

"Eh, Bara. Kenapa?" balas David berusaha bersikap tenang.

"Lo tau kemana Lara?" tanya Bara to the poin saat bertemu dengan David di koridor rumah sakit.

"Ya enggak lah! kan dia pacar lo, ngapain tanya ke gue?"

"Dia kabur, dan gue nggak tau dimana sekarang," ucap Bara datar padahal menyimpan rasa amarah yang memuncak.

"Lo tenang aja. Dia pasti baik-baik aja!"

"Kenapa lo yakin banget?" Bara terkekeh pelan. "Apa lo tau kemana Lara?"

"Enggak!"

"Oke, gue bakal cari tau sendiri!" David menelan salivanya susah.

"Oh, yaudah! Semoga sukses. Gue duluan, banyak kerjaan!" Bara mengangguk lalu kembali melangkah.

Bara menampilkan senyum smrik nya. Berjalan dengan santainya keluar dari area rumah sakit. Tujuannya kini adalah kediaman seseorang. Sebuah senyum devil tercetak jelas di bibirnya.

Ah, aku tidak sabar!

Bara kembali menaiki mobilnya. Tujuannya kini adalah apartemen milik David. Sungguh, dari merasa tidak sabar ingin segera menemui gadis nakalnya itu.

Setelah sampai, dengan buru-buru dia menuju apartemen David. Password? Sudah Bara hafal di luar kepala. Bagaiman tidak? Dulu Bra sudah sering menginap di apartemen David.

Cklek~

Bara membuka pintu.

"Lara!!"

"Lara!!"

"Lara!!" teriak Bara hingga terdengar di seluruh sudut ruangan. Tidak ada jawaban. Akhirnya, Bara memilih untuk duduk di sofa sambil menonton acara televisi.

Baralara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang