Chap 21. stay Away

11.2K 699 35
                                    

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂."
-
-
-

-✍︎-

Cit

Mobil Bara telah berhenti di perkarangan rumah Lara. Di depan tubuhnya terdapat seorang gadis di gendongannya. Siapa lagi kalau bukan Lara? Gadis cengeng dan manja namun, sangat Bara sayangi dan cintai.

Tok! Tok!

"Mami!! Lara pulang!" teriak Lara masih dalam gendongan sang pacar.

Cklek~

"La-- YA AMPUN! Ini kenapa?!" panik Winda.

"Nggak di bolehin masuk dulu?" tanya Lara polos. Winda yang tersadar langsung menggeser dan menyilahkan Bara dan Lara masuk kedalam rumah.

"Ini Lara kenapa?" tanya Winda melihat Lara yang terus menempel pada Bara dengan kaki yang berada di atas pangkuan paha Bara.

"Tadi Lara sama Bara main ice skating. Terus pas Lara belajar, Lara malah jatoh Mami," cerita Lara persis seperti anak kecil. "Mami sakitt tauu!" rintih Lara semakin mengeratkan pelukannya pada Bara.

"Ngeluh sakit ke siapa? Nemploknya ke siapa?" sindir Winda, Lara hanya menyengir tak berdosa.

"Mungkin udah mendingan kok Tante, tadi udah sempet Bara pijitin," terang Bara setelah terdiam cukup lama.

"Oh yaudah, bawa aja ke kamar. Biar dia istirahat dulu," Bara mengangguk sambil membawa tubuh ramping Lara di gendongannya.

"Dan kamu Lara, jangan petakilan lagi ya! Dulu kakinya terkilir gara-gara nyolong mangga tetangga. Sekarang malah petakilan main ice skating!" omel Winda sebelum Bara dan Lara menjauh.

"Iya Mami!!" teriak Lara dari tangga.

Pandangan Lara terkunci dengan wajah tampan Bara yang menatap ke depan melihat anak tangga. Tangan Lara terkalung rapi di leher sang pacar. Dan kaki putih Lara pun mengayun asik didendongan Bara.

Cup

Lara mengecup singkat rahang tegas Bara yang sontak membuat sang empu kaget. Pasalnya, tidak biasa Lara yang menciumnya terlebih dahulu. Dan gadis itu, hanya tersenyum manis terus menatap Bara.

Bara memasuki kamar bernuansa pink itu. Merebahkan perlahan tubuh ramping Lara dengan hati-hati.

"Kenapa tadi cium aku hmm?" tanya Bara mengelus wajah Lara sayang.

"Kenapa? Enggak boleh ya?" tanya Lara balik dengan wajah yang kecewa dengan bibir mengerucut sebal.

Cup

Baralara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang