Chap 9. Regret

26.3K 1.5K 156
                                    

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂."
.
.
.

-✍︎-

"Eunghh," lenguh gadis itu berusaha beradaptasi dengan cahaya lampu kamarnya yang menyala.

Lara menyibakkan selimutnya, berjalan dengan langkah malas membuka gorden dan terlihatlah suasana malam yang begitu damai.

Lara kembali melangkah menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi. Setelah selesai, Lara menuruni anak tangga satu persatu.

"Mami!" teriak Lara tidak menemukan sosok wanita yang begitu ia cintai itu.

"Non Lara nyariin nyonya?" tanya seorang pembantu paruh baya.

"Iya bik! Mami mana?"

"Nyonya lagi ada urusan di butik Non. Kalau Non Lara mau makan, di meja makan sudah bibik siapin."

Lara tersenyum. "Makasih bibik!"

Pembantu itu tersenyum senang dengan perilaku Lara yang sangat ramah. "Kalau begitu, saya permisi."

Lara menggeleng, menarik tangan wanita paruh baya itu yang ia panggil 'bibik'. "Kita makan sama-sama ya!"

"Enggak usah Non! Sa-"

Lara mengerucutkan bibirnya. "Bibik nggak sayang ya sama Lara?"

"Yaudah, bibik mau Non."

-✍︎-

Lara keluar dari kamar mandi dengan memakai bathrobe atau jubah handuk warna pink melekat pas di badannya. Setelah makan tadi, Lara memutusakan untuk mandi. Tidak perduli dengan suasana malam yang agak dingin. Toh, Lara mandi dengan air hangat.

Lara hendak berjalan menuju lemarinya untuk mengambil baju ganti. Namun, langkahnya terhenti.

Hap!

Seseorang memeluk Lara dengan sangat erat. Detak jantungnya pun sampai Lara bisa merasakan. Ia terus mengeratkan pelukannya seperti enggan melepaskannya salah satu detik.

"B-bara?"

"Iya sayang. Ini Baranya Lara. Bara hanya miliknya Lara!" ucap Bara dengan lembut namun tegas, semakin mengeratkan pelukannya.

"Lara hanya milik Bara! Maafin aku sayang udah ngebuat kamu nangis! Maafin aku yang udah bikin kamu benci sama aku. Aku cinta kamu sayang! Bara cinta Lara!" ucap Bara dengan sungguh-sungguh.

"B-bara lepasin Lara--"

"Nggak! Aku nggak bakal lepasin kamu sayang!" sergah Bara cepat.

"Bu-bukan gitu, tapi L-lara mau ganti baju dulu."

Baralara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang