Chap 18. Strong?

13.7K 787 13
                                    

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂."
-
-
-

-✍︎-

Bara terus merengkuh tubuh mungil gadisnya itu dalam pelukannya. Cukup lama Lara meracau, mengumpat dan memukuli dada bidang Bara. Beberapa menit telah berlalu, Bara merasakan deru nafas teratur menerpa dadanya. Walau di selingi dengan beberapa senggukan kecil yang masih teralun dari bibir Lara.

Gadis manja itu sudah terlelap dengan wajah yang nampak sembab. Bara tersenyum, mengangkat tubuh langsing Lara ala bridal style. Membaringkannya dengan hati-hati. Kaki Bara terangkat melangkah mengambil kotak P3K. Cukup telaten Bara mengobati luka yang ia ciptakan di tangan Lara.

Cup

Bara merogoh sakunya, mengeluarkan ponsel pribadinya dan sedang menghubungi seseorang.

"Segera ke apartemenku, dan jangan lupa bawakan baju ganti untuk gadisku!"

"Baik Tuan."

Tut... Tut...

Bara menghembuskan nafasnya gusar. Kembali menatap dalam wajah sembab Lara. Ada rasa sakit di lubuk hatinya. Lagi dan lagi, Baralah yang menjadi alasan gadis itu menangis.

"I'm sorry baby," Bara membelai pipi Lara, kemudian mengecup kedua mata Lara yang tertutup.

Tok! Tok!

Bara mengeram marah, bisa-bisanya ada orang yang mengganggunya.

"Siapa?!" ketus Bara enggan beranjak dari tempatnya.

"Saya tuan, bi Lia."

"Masuklah! Pintu itu tidak ku kunci!"

Cklek~

"Ganti pakaiannya dengan hati-hati. Jangan sampai gadisku terbangun!"

Seorang wanita paruh baya berpenampilan sederhana itu mengangguk patuh pada Bara. "Baik tuan."

Bara berlalu keluar kamar untuk meredakan tenggorokannya yang kering. Sedangkan wanita berpenampilan sederhana tadi dengan hati-hati mengganti pakaian Lara yang berlumuran bercak darah. Tak lupa, ia juga membasuh wajah Lara menggunakan handuk yang sudah ia basahi air hangat.

Setelah selesai, ia memandang nanar wajah cantik Lara. Senyum getirnya nampak menghiasi bibirnya.

Cantik. Semoga kamu bisa membuat Bara berubah.

"Jika semua sudah selesai, Bi Lia bisa pulang," suara berat khas Bara terdengar.

"Baiklah."

Setelah kepergian Bi Lia, Bara berbaring di sebelah tubuh ramping Lara yang sudah nampak segar. Melingkarkan lengan kekarnya dengan pinggang gadis yang masih terlelap itu. Membawa wajah Lara ke dada bidangnya.

Baralara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang