Chap 42. Why?

10.6K 721 213
                                    

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂."
-
-
-

-✍︎-

Lara menggeleng dan menangis. Tangan Lara melemparkan pisau yang di berikan Bara ke sembarang arah.

"NGGAK! Hiks... hiks... LARA TAKUT, huwaaa."

Bara menatap nanar ke arah Lara yang sedang menangis dan meringkuk menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan yang bertumpu pada lututnya.

Tangan Bara terulur untuk mengusap rambut Lara. Dengan pelan dan sangat hati-hati. Dia takut Lara akan sadar lalu menyentaknya.

"Hiks... hiks..." Lara terus terisak.

"Lara," panggil Bara lembut yang tentu saja tidak di hiraukan oleh Lara.

"Kamu tau kenapa aku menyuruhmu menyayat tanganku?" Bara terus bercerita. Persetan dengan Lara yang merespon atau tidak.

"Aku menyuruhmu, agar aku tau bagaimana sakitnya kamu yang dulu selalu aku hukum."

Bara berbalik badan dan meraih pisau lipat yang di lemparkan oleh Lara tadi. Bara kembali memberikannya ke Lara.

"ENGG--"

"Sayat tanganku atau aku sayat tanganmu?"

Deg

Tubuh Lara seketika menegang dan bergetar takut. Lara semakin takut dengan keadaan ini. Bagaimana Lara akan kabur dari rumah itu?

"ENGGAK!!!" teriak Lara histeris dan tentu saja memberontak dengan kuat.

Bara menghela nafasnya dan meraih tangan Lara. Walau Lara memberontak, tapi Bara terus memaksanya.

"ENGGAK BOLEH!! Hiks... hiks..."

Bara dengan cepat memegang tangan kanan Lara dan menahannya agar tidak ikut bergerak karena berontakan dari Lara.

"Sekali lagi aku tanya Lara. Kau menyayatku atau aku yang akan menyayat mu hmm?"

Bara sudah menempelkan pisau lipat itu di tangan Lara. Bulu kuduk Lara merinding saat merasakan kulitnya bersentuhan kembali dengan mata pisau yang tajam itu.

"Jawab, baby."

Bara terus menekan mata pisau itu tapi belum sampai membuat kulit gadisnya terluka. Sedikit lagi! Kulit Lara akan tergores.

"IYA!! Hiks... hiks..." teriak Lara membuat senyum manis Bara merekah.

Bara menjauhkan pisau lipat dari tangan Lara dan beralih mengelus rambut lurus Lara.

"Good."

Bara memberikan pisau lipat itu ke tangan Lara. Busa Bara rasakan jika Lara sangat ketakutan saat ini. Tapi, ini yang Bara mau. Bara ingin merasakan apa yang Lara dulu rasakan karenanya.

Baralara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang