Istirahat sekolah sudah tiba dan begitu banyak anak-anak yang bergegas menuju kantin membuatku merasa malas sebab ramai banget. Kami berempat para gadis kelas 1-E akan tetap bersama sampai kapan pun.
"Kalian punya rencana nggak? Kalau udah lulus sekolah kita akan pergi bekerja dimana?" tanyaku membuka topik pembicaraan menuju ke kantin.
"Entahlah, aku belum memikirkannya mungkin kuliah sambil kerja." sahut Yuli lalu Zulfa yang menyahut.
"Kalau aku kerja dulu." kata Zulfa.
"Nah, iya setuju. Kalau kamu sendiri, Atma?" jawab April lalu kembali bertanya padaku.
"Kerja." kataku tersenyum.
Kami sudah sampai ke kantin dan seusai dugaan bangku di kantin penuh banget, tidak ada yang kosong. Bahkan ada beberapa warung yang masih penuh antrian. April berkacak pinggang melihat kami bergantian.
"Jadi gimana? Kantinnya penuh. Mau beli terus di bawa ke kelas?" tanya April.
"Jangan di kelas deh, bosan." jawabku muka lesu.
Sudah hal biasa kalau kami tidak kebagian tempat duduk di kantin. Kami biasanya membawa makanan ke kelas atau di ruang OSIS. Zulfa berceletuk sesuatu,"kita ke rooftrop aja dan menyuruh robot kantin mengantarkan makanan ke rooftrop. Gimana?"
"Wah setuju!" ucap aku dan Yuli berbarengan lalu tertawa terbahak-bahak.
"Baiklah. Mau makan soto? Aku pengen hehe." kata April.
"Ya udah, kami bertiga juga soto dan minumannya juga samaan es jeruk." kata Zulfa dan April menatapku lekat masalah minuman.
"Gak apa-apa. Lagipula nggak sering minum es jeruk." jawabku dibalas anggukkan mantap.
Mengenai perlombaan untuk menambah dana sekolah yang kurang akibat teror hari itu, masih proses. Aku harap kami 1-E menang dalam lomba non akademik itu. Sampai sekarang pengumumannya belum di tempel di mading sekolah. Pijakan kaki kami berempat menaiki tangga menuju ke rooftrop sekolah.
Hembusan angin menerpa kami berempat. Di sini sedikit luas dan enak untuk bersantai daripada di kantin atau di kelas. Aku melihat ada Alvin sedang duduk di tepi gedung menatap lurus.
"Eh itu Alvin?" ucap Zulfa menunjuk ke pemuda itu.
Si empu menoleh mendapati kami berempat yang baru saja sampai di rooftrop. Ia melambaikan tangan ke arah kami menyuruh duduk di sebelahnya. Kami berlima mengobrol kan sesuatu yang menyenangkan.
Dan juga berandai-andai yang seharusnya tidak dipikirkan memang otak saat geser, ini mulut langsung ceplas-ceplos tanpa ada rem. Melihat ke bawah gedung nampak mengerikan.
"Kalau aku jatuh dari sini? Apakah gak apa-apa?" tanya Zulfa mulai mengada-ada.
"Oh, gak apa-apa, Zul. Nggak apa-apa. Kamu sekarang lompat terus nanti ibumu pasti senang." kata April mempersilahkan temannya melompat dari gedung.
"Mana mungkin! Ibunya senang adanya mah sesak." kataku terlalu serius menganggapi omongannya.
"Senang lah, kan nanti ibunya dapat beras, gula dan minyak. Lumayan kan." kata April membuat kami semuanya tertawa terbahak-bahak menganggapi candaan yang terlalu suram.
"Jangan ngomong yang enggak-enggak!" kata Alvin menggeleng-geleng sedari tadi dia diam saja. Menyimak, para cewek bercanda yang tidak-tidak.
"Kalian disini ngapain? Bukannya di kantin?" tanya Alvin membuka topik baru.
"Kami berempat nunggu makanan di sini." kataku tersenyum sumringah ke Alvin.
Belum lama kami membahas tentang makanan, robot kantin menuju ke sini dan membawa pesanan kami berempat. Aku sangat senang sekali makanannya sudah sampai. Zulfa melihat Alvin sejenak dan menawarkan makanan padanya. Namun, Alvin menolak halus dan menyuruh Zulfa makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Sekolah Aneh {The End}
Fantasy-Kembali Sekolah Aneh {Volume 4} -Update {17-02-2022} -Tamat {12-12-2022} (Daftar urutan baca; Season 1: Sekolah Aneh Season 2: Misteri dan Memori Season 3: Black Hawk Season 4: Kembali Sekolah Aneh Season 5: Penggila Cinta} kehidupanku berubah t...