Kembali Sekolah Aneh {The End}

83. Cahaya Akan Datang

   Mereka berempat menatap Kazuki serius. Taiga, Jesse, Winda dan Dewa sudah siap-siap mengeluarkan serangan combo mereka untuk Kazuki. Pria itu nampak memandang remeh dan segera menyerang mereka berempat menggunakan kekuatan monster kegelapan yang berhasil menghancurkan hampir separuh kota.

   Dewa mengeluarkan banyak kartu dan masing-masing kartu bergambar beberapa anggota tubuh seperti robot. Kemudian muncul sinar hijau dari kartu kartu tersebut dan tercipta sebuah bayangan hijau, kesatria yang gagah. Jesse dan Winda mengeluarkan kekuatan mereka masing-masing menuju ke tangan bayangan hijau, tangan kanan kekuatan api sedangkan tangan kiri kekuatan angin. Sedangkan Taiga memberikan kekuatan mata Yellow Eyes untuk bayangannya melawan bayang Kazuki.

   Taiga sudah mengetahui kelemahan Kazuki lebih awal karena kekuatan Yellow Eyes tidak bisa ditipu. Kekuatan paling kuat dan hebat selain kekuatan serba bisa seperti Haku serta kekuatan over power milik Atma. Kekuatan mata Yellow Eyes masuk dalam kekuatan terkuat juga.

   Akhirnya pertarungan yang sengit terjadi di sana, pertarungan antara bayangan yang sama-sama kuat. Kekuatan kegelapan dipenuhi oleh rasa kebencian memang sangatlah kuat daripada kekuatan pada umumnya. Dewa tidak mau kalah telak dengan kekuatan Kazuki, ia ingin sekali menghabisi Kazuki tanpa ampun. Winda menambah kekuatan angin di tangan kiri bayangan dan sempat kehabisan energi.

  Gadis kecil itu akan terus berusaha menyelamatkan dunia karena dipikiran Winda yakin kalau Atma, orang yang selama ini Winda kagumi dengan kebaikannya serta rasa tekadnya yang tinggi. Itu membuat Winda bersemangat dan juga memulai kehidupan baru menjadi orang yang lebih baik.

    Bayangan hijau itu segera mengeluarkan kekuatan kombo angin dan api jika disatukan kedua element tersebut maka akan berubah menjadi api yang sangat besar. Jesse menoleh ke arah Winda menggunakan kode mata dibalas anggukkan Winda seolah tahu, apa yang dimaksud oleh Jesse.

"The forces of fire and wind unite!" ucap Jesse dan Winda kompak.

  Kedua tangan bayangaan itu segera mengeluarkan kekuatan api dan air secara bersamaan ke arah bayangan Kazuki. Bayangan Kazuki tidak bisa mengelak serangan tersebut dan ini membuat Dewa meluncurkan aksinya lagi mengeluarkan kartu-kartunya.

"The metal needle attacks were relentless!" kata Dewa dan muncul jarum terbuat dari logam sudah tercipta.

Jarum logam tersebut menyerang bayangan milik Kazuki bertubi-tubi. Satu kartu terselip di balik punggung tangannya, ia melemparkan ke udara dan meramalkan mantra sambil tangannya menodong ke arah Kazuki, pistol.

"Death shot!" ucap Dewa.

Kartu di udara segera muncul sebuah pistol dan melepaskan peluru menuju ke Kazuki. Pria itu yang sadar dengan serangan tersebut berhasil mengelak menggunakan kekuatan teleportasi asap kilat membuat Dewa berdecih kesal. Peluru itu akan mematikan Kazuki dalam sekali tembak tetapi ia bisa menghindar-nya dengan cepat. Tembakan kematian Dewa sangat jarang digunakan oleh pemuda itu sebab kekuatan tersebut sangatlah tinggi dan hanya bisa digunakan dalam mode kegelapan miliknya.

"Hahaha, hampir saja aku kena serangan mematikan!" kata Kazuki nada meremehkan menatap Dewa yang sudah sangat benci pada pria itu.

"Cih, berani sekalinya kau menghindar dari serangan ku!" kata Dewa. Aura hitam semakin lekat di tubuh Dewa padahal baru saja ditenangkan oleh Winda dan sekarang, aura kegelapan tersebut kembali lagi.

  Winda yang melihat itu sangatlah khawatir menatap punggung Dewa, nanar. Ia takut kalau Dewa nanti ikut termakan aura kejahatan tersebut.

"Mas Dewa." gumamnya pelan.

  Jesse yang melihat Winda sedih menghampirinya menepuk pundak pelan gadis itu. Winda menoleh melihat tangan Jesse memegang pundaknya lalu mendongak melihat pemuda berambut merah menyala bak api membara melemparkan senyuman sumringah. Tangan kanannya terangkat bermaksud memberikan semangat pada Winda.