84. Semuanya Sudah Berakhir

27 8 5
                                    

  Kini di markas Black Hawk dipenuhi oleh murid 1-E dan juga beberapa orang yang memiliki ikatan sebuah kasus yang pernah menggemparkan publik. Dua orang maju ke depan membuat kelopak mata Yuta terkejut melihat dua orang yang selama ini ia cari. Sorotan mata hijau milik Yuta menatap seorang pemuda berambut abu-abu sebahu tidak percaya, genggaman tangan Haku mengeluarkan asap tanda ia adalah anak yang Yuta selama ini.

  Lalu arah pandangnya beralih kepadaku kalau aku berteman dengan Haku, anak yang selama ini ia cari. Yuta yang awalnya terkejut kini berganti mimik wajah menjadi kesal sesaat lalu tertawa terbahak-bahak. Suaranya menggema di ruangan besar ini membuat sebagian teman-teman ku menatap Yuta heran dan menganggap kalau pria itu gila.

"Hahaha!" tawanya masih menggelegar dan menggema di seluruh ruangan.

Ia memegang wajahnya dan menepuk-nepuk pipi sendiri. Aku berusaha untuk menatap dirinya tajam karena ulahnya, kekuatan tersembunyi ku selain bisa menghantam keras dan kuat diri ini juga memiliki kekuatan kegelapan yang bernama "Drak Queen"—kekuatan setengah iblis. Kekuatan itu bisa muncul jika diri ini penuh dengan aura kebencian dan balas dendam yang tinggi.

Yuta menghela nafas kasar dan  menatap kami semua bergantian. "Jadi susuan rencanaku gagal total. Tidak! Tidak sepenuhnya gagal total melainkan gagal memahami saja dan aku terlalu menginginkan Atma untuk mencari anak beruntung yang tidak tahunya, ketua kelas anak-anak kutukan itu sendiri!" kata Yuta setengah tertawa jahat.

Dimas berdecih kesal tidak suka dengan sikap Yuta yang baginya membuang-buang waktu saja.

"DASAR PRIA GILA DAN BODOH! KAU SAMA SEKALI TIDAK PANDAI MENJADI VILLAINT! LEBIH BAIK KAU MENJADI JADI DIRI SENDIRI!" teriak Dimas begitu lantang.

"APAKAH SIFAT JAHAT MU HANYA UNTUK BALAS DENDAM AYAHMU. PERCUMA SAJA!" lanjut Dimas yang sudah berapi-api melihat sikap Yuta yang bisa dibilang memilih menjadi orang jahat daripada orang baik.

Ia mengorek telinganya yang tiba-tiba gatal, tersenyum miring mendengar ucapan meluap-meluap dari Dimas. Yuta menyipitkan sebelah mata melihat Dimas yang berdiri di sebelah Haru.

"Anak yang memiliki kekuatan gelombang suara ya. Sangat cocok dengan emosi yang mudah meluap-meluap daripada sifat menyebalkan." komentar Yuta membuat Dimas ingin rasanya menghantam mulut Yuta telah mengejek dirinya.

  Tangan Haru menghalangi Dimas agar tidak mengambil tindakan gegabah karena Tuan Yuta yang dihormati oleh anggota Black Hawk, berlambang sayap hitam yang terbentang. Hanya ingin memprovokator saja agar Yuta bisa melukai teman-teman ku. Haku menatap Yuta lekat.

"Jadi selama ini kau merencanakan ini untuk mencari ku dan membalaskan dendam kematian ayahmu." kata Haku ke Yuta.

"Iya, yang dikatakan olehmu benar. Aku mencarimu untuk membalaskan dendam kematian ayahku pada organisasi Red Admiral, Devano Headrick. Dia pantas mati!" kata Yuta menceritakan singkat niat jahatnya dengan melihat telapak tangan yang terbuka lalu ia tutup, kesal.

Raut wajahnya terlihat jelas kalau ia masih belum menerima kematian ayahnya. Aku menjadi kasihan tetapi disisi lain ia pantas mendapatkan apa yang selama ini ia buat sudah dikatakan tindakan kriminal yang berlapis. Serta Yuta sudah membuat sebagian orang meninggal karena suntikkan cairan kuning, menjadikan manusia alat uji coba, penculikan dan juga kehancuran.

   Sorotan mata hijau Yuta menjadi merah menyala dan membuat kami semua terkejut. Karena kekuatan milik Yuta sangatlah besar dan juga jauh menakutkan. Aura kebencian, kegelapan dan kehancuran menjadi satu menjadi satu jiwa. Ia melihatku dan Haku bergantian. Aura merah seperti asap serta bayangan yang ada dibelakang Yuta segera menuju ke arah ku dan Haku.

Kembali Sekolah Aneh {The End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang