Kembali Sekolah Aneh {The End}

Epilog

   Kejadian tersebut sudah berlalu lama dan kami anak-anak sekolahan sudah melewati masa-masa sulit yaitu mengerjakan ulangan kenaikan kelas. Waktu terasa begitu cepat setelah kejadian pertarungan hebat dan akan menjadi sejarah kehidupan serta membuat masa depan yang tidak terduga. Karena akibat satu orang yaitu Hekima Yuta.

    Obat cairan kuning tersebut serta orang-orang yang menjadi korban uji coba akan berevolusi begitu cepat, tahun ke tahun. Maka di masa depan tidak hanya teknologi saja yang semakin lama semakin canggih melainkan sumber daya manusia {SDM} juga akan bertambah serta akan menjadi dua kelompok berbeda. Di duga grafik garis angka kelahiran seluruh dunia sebanyak 10% manusia akan terlahir memiliki kekuatan.

Ini sudah menjadi gambaran umum untuk masa depan kalau orang yang memiliki kekuatan akan berevolusi besar-besaran. Tuan Hekima Yuta sudah menjadi orang baik kembali seperti dulu dan bisa dikatakan Tuan Yuta tidak menyangka kalau sahabatnya Tamaki Daiki telah menjadi profesor.

Aku juga tidak menduga kalau selama ini yang membantu Mas Fajar dan juga Detektif Mas Halim itu Profesor Tamaki. Beliau adalah sahabat Hekima Yuta dan mendengar cerita mengenai mereka berdua, sedikit miris dan tidak terduga. Akibat masalah sekecil itu bisa menjadi besar, tidak terduga.

   Organisasi  Black Hawk yang selama ini dikenal kejam dan berbahaya kini sudah tidak ada. Organisasi itu sudah hancur berkeping-keping dan tidak akan pernah bangkit lagi sampai kapan pun. Cerita mereka akan menjadi sejarah kehidupan awal mulanya evolusi gen kedua, anak-anak yang memiliki kekuatan besar. Anak gen pertamanya adalah Haku.

Karena hanyalah dia yang terlahir dari rahim ibunya dan memiliki kekuatan besar, tidak seperti diriku yang harus di suntik terlebih dahulu. Seulas senyum terukir jelas di sudut bibir teman-teman selama hampir dua tahun ini, kami semua menjalankan misi tidak terduga mulai dari rasa kesedihan menjadi rasa kebahagiaan.

  Aku menuju ke tiga teman terbaik dan menjadi murid tercantik di dalam kelas 1-E karena hanya kami berempat lah yang menguasai kelas 1-E. Yuli sama sekali tidak menyangka kalau dari beragam masalah yang kami semua hadapi akan berbuah manis seperti ini. Mata cokelat indah Yuli tertuju ke arahku.

"Terima kasih, Atma. Karena mu, kita memiliki masa depan cerah benderang lagi." katanya tiba-tiba membuatku tidak mengerti.

"Apa? Aku?" tanyaku menunjuk diri sendiri, tatapan bingung.

"Aku rasa, kau salah mengira Yuli justru akulah yang membuat masalah menjadi rumit." kataku mengingat Black Hawk sangat menginginkan ku untuk balas dendam sehingga semua murid 1-E terlibat.

"Tidak. Justru karena mu, kita bisa merebut sekolah ini lagi dari ancaman ditutup, memecahkan misteri sekolah ini, menyelamatkan murid-murid yang ternyata di dalam monster bayangan, salah satu dari kita berkhianat, dan..." kata April menyunggingkan senyuman penuh maksud.

Ia melirik ke arah Dewa yang sudah kembali di dalam kelas dan mendapatkan kepercayaan teman-teman kembali. "...melihat Atma patah hati karena Dewa tidak ada di sisinya." lanjut April tertawa meledek membuatku mendengus sebal sedangkan Yuli dan Zulfa terkekeh mendengar topik pembicaraan ini.

  Fian Xian Lu memulai dengan aksi konyolnya setelah selesai ujian kenaikan kelas. Percaya lah kalau Fian Xian Lu selama ujian pengen nangis karena otaknya suka nggak sinkron. Dan sekarang ia naik di atas meja sambil memegang sapu di genggamannya.

"Xian! Kau mau aku hukum ha! Jangan naik diatas meja!" omel April berkacak pinggang melihat perilaku Fian Xian Lu.

Pemuda itu bukannya takut melihat April sudah memasang wajah emosi. Ia malah tebar pesona sambil mengedipkan mata sebelahnya, kami para cewek sama sekali tidak tergoda dengan kedipan genit Fian Xian Lu. Rambut yang sudah mulai panjang tersebut, Fian Xian Lu acak-acak seperti penyanyi rock and roll.