Pintu kamar Mas Daniel langsung ku buka lebar-lebar tanpa mengetuk pintu membuat si empu pemilik kamar, melirik tajam ke arahku. Aku hanya bisa tersenyum dan menutup kembali pintu kamarnya.
Knock! Kncok!
"Masuk!" perintah Mas Daniel dalam kamar. Segera aku membuka dan melangkahkan kaki masuk.
Mas Daniel sedang berkutat dengan laptopnya sepertinya membuat artikel yang aku sendiri tidak tahu, apa itu? Kedua tangannya begitu lihai menekan keyboard laptop. Tanpa melihatku, ia angkat bicara alasan aku datang kesini.
"Kamu masuk ke kamar, mas. Muka gitu. Kenapa?" tanyanya dingin kek es.
Aku tidak tahu mengapa? Mas Daniel sama persis sikapnya dengan Mas Daisuke, tidak habis pikir dua makhluk itu layaknya dua kubu berbeda tetapi sifatnya sama persis. Kalau aku sifatnya kayak Mas Taiga, ya kek bocah ingusan padahal umur udah tua. Mencoba menjadi dewasa itu memang sulit.
"Anu, mas. Aku salah kirim pesan!" kataku jujur.
"Tinggal di hapus pesannya. Susah amat!" katanya jutek membuatku tidak bersemangat.
"Ish, kayak anak cewek aja jutek. Masalahnya ini gawat! Aku nggak sengaja..." ucapku terjeda, menundukkan kepala sambil memainkan jari telunjuk ku,"...nggak sengaja mengirimkan pesan ke Dewa." lanjutku saat menyebut nama Dewa, suaraku ku kecil kan.
Mas Daniel menoleh ke arahku, menyipitkan sebelah mata. Aku sangat takut kalau Mas Daniel marah kalau aku masih kontak-kan sama Dewa. Aku memang bodoh! Bisa-bisanya aku salah kirim pesan ke Dewa kalau aku salah kirim ke lainnya, aku nggak bakal panik kek gini, batinku menggerutu.
"Apa kau bilang tadi paling belakang?" pinta Mas Daniel tatapan menyelidik.
"Dewa." kataku cepat berharap Mas Daniel tidak memarahiku.
Ia bangkit berdiri dan tatapannya sangat tajam membuat tubuhku merinding. Imajinasiku dalam mode berfantasi, ia akan melahap ku menggunakan aura kegelapan. Ah, aku tidak bisa berpikir jernih hari ini terlalu takut terkena amukan Mas Daniel.
Sebuah tangan terangkat dan aku yakin, ia akan memukulku atau menamparku. Keringat mengucur deras di pelipis ku dan tangan itu mau memukul saat ini juga. Mau tak mau aku harus memejamkan mata, aku rela di tampar Mas Daniel daripada aku ditampar kenyataan pahit.
Puk!
Eh?
"Kenapa matamu kau tutup? Aku hanya ingin mengelus rambutmu yang halus. Agar kamu tenang dan tidak panik." katanya dan aku menatapnya tidak percaya.
Ia bersikap manis padaku dan kupu-kupu berterbangan di dalam perut. Apakah ini yang dinamakan kasih sayang kakak laki bersifat dingin?—batinku.
"Uh," aku kagum dengannya dan rasa panik ku seketika menghilang dalam sekejap mata. Namun, aku belum sepenuhnya tenang mengenai nilai Mas Daniel terhadap Dewa.
Secara tidak langsung kan Dewa pengkhianat dan Mas Daniel sangatlah tidak terima apalagi aku terlibat banget dalam masalah organisasi hitam itu.
"Mas Daniel tidak memarahiku? Kalau aku masih mengubungi Dewa?" tanya ku hati-hati ke Mas Daniel.
Mas Daniel kembali menatap tajam ke arahku membuat tubuh ini bergidik ngeri. Lebih horor auranya Mas Daniel ketimbang aura mistis dari makhluk tak kasat mata. Ia mengangkat jari telunjuk ke atas tepat di depan wajahku.
"Jika dia bermacam-macam dengan mu. Maka aku marah. Kalau ia tidak macam-macam dengan mu, aku tidak marah selagi adikku terjaga dan tidak lecet." kata Mas Daniel serius.
![](https://img.wattpad.com/cover/301971463-288-k68421.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Sekolah Aneh {The End}
Fantasy-Kembali Sekolah Aneh {Volume 4} -Update {17-02-2022} -Tamat {12-12-2022} (Daftar urutan baca; Season 1: Sekolah Aneh Season 2: Misteri dan Memori Season 3: Black Hawk Season 4: Kembali Sekolah Aneh Season 5: Penggila Cinta} kehidupanku berubah t...