40. Mengawasi Rumah Mewah

25 10 0
                                    

   Kazuki mencoba menangkap gadis mungil tersebut. Namun, kekuatan Winda semakin hari semakin bertambah kuat setiap waktunya. Kekuatan angin milik Winda sering kali hilang kendali dan menyebabkan kekuatan tersebut bertambah kuat ditambah lagi jika pemilik kekuatan itu bisa fokus dan juga serius.

   Kekuatan keduanya saling beradu di langit cerah benderang. Winda mengeluarkan kekuatan angin serangan ke Kazuki. Pria itu segera menciptakan perisai untuk menghalau kekuatan angin. Ia kira, kekuatan Winda sama seperti dulu. Bisa dikatakan kuat tetapi tidak terlalu dashyat seperti ini.

   Winda mengeluarkan kekuatan kedua dimana kekuatan tersebut pernah Winda pakai sekali—ketika Winda berada di Sekolah SMA Krias 04 dalam posisi seperti robot, dikendalikan oleh Black Hawk atas perintah misi dari tuan. Kekuatan itu sama seperti kekuatan milik Dimas yaitu gelomhang suara.

Gadis mungil tersebut menarik nafas panjang kemudian ia berteriak begitu kencang sekali sehingga muncul gelombang dari mulut kecil, Winda. Teriakan yang memekik tersebut sukses membuat sekitarnya seperti dilanda gempa. Kazuki menutup kedua telinga begitu erat, namun, mengeluarkan sedikit darah keluar dari daun telinga.

  Penghuni yang berada di dalam markas juga mengerang kesakitan termasuk Fajar. Ia berjalan menuju ke laboratorium dan terkejut kalau laboratorium yang ia masuki adalah tempat ibunya disekap. Kedua mata Fajar membulat sempurna melihat ibunya berada di dalam tabung berisikan air dan berbagai alat yang terhubung di seluruh badan wanita itu.

"Duh, teriakan siapa nih? Sakit sekali." keluh Fajar. Ia tidak bisa melakukan misi jika ada gangguan dari luar.

'Ya kali, Winda mengeluarkan kekuatan yang terlarang itu.'—batin Fajar yang mulai was-was. Takut, kalau nanti telinganya budeg.

  Kekuatan terlarang adalah julukan dari Fajar mengenai kekuatan kedua milik Winda. Kalau Winda berteriak sangat kencang membuat semua yang ada di siji bergetar dan paling menyakitkan adalah menyerang pendengaran. Sisi lain, Yuta berusaha mencari asal muasal suara ini.

   Ia juga tidak bisa menghindar dari kekuatan dahsyat yang dimiliki oleh Sarda (Winda). Karena tujuan Yuta memasukkan cairan dalam anak kecil itu untuk senjata khusus. Kekuatan angin adalah sebagai tambahan element di dalam tubuhnya sedangkan kekuatan teriakan maut, kekuatan utama milik Winda. Yuta tahu, kalau kekuatan teriakan maut sangat jarang dipakai oleh Winda.

Kekuatan itu sangat tidak penting. Namun, kekuatan teriakan gelombang suara bisa saja mematikan lawan. Kekuatan ini buat kelemahan kekuatan indera pendengaran yang tajam. Dirasa sudah cukup, Winda segera menghentikan teriakannya dan pergi menggunakan kekuatan angin menuju ke Pak Sam.

Kazuki kalah telak dengan gadis kecil yang masih berumur 9 tahun. Sungguh hina diri ini, ia akan berusaha pergi mencari keberadaan anak biadab tersebut. Gendang telinga Kazuki terasa perih, ia melihat telapak tangannya, ada sederet darah. Mengepal erat, di dalam hati Kazuki sudah menimbulkan banyak dendam dan benci ke anak bernama Sarda alias Winda.

"Keterlaluan anak itu!" ucapnya geram.

"Zaza!" teriak Yuta berlari menghampiri Kazuki.

Ia terkejut melihat tangan Kazuki berdarah dan itu dari telinganya. Winda sudah mencelakai tangan kanan Yuta yang berarti Winda di posisi "Pengkhianat" Black Hawk. Ia berani menantang organisasi hitam dan memilih untuk menganut si musuh yaitu Atma. Ini tidak bisa dibiarkan. Yuta takut, jika Arnius {Dewa} dan juga Ariuz {Yada} melakukan tindakan yang sama.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Yuta khawatir.

"Saya tidak apa-apa, tuan. Tapi Sarda..." kata Kazuki berhenti dan memegangi telinganya. Dirasa gendang telinga, rusak akibat kekuatan teriakan Winda.

Kembali Sekolah Aneh {The End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang