05. Jambu

31 11 2
                                    

"Wah! Jambunya banyak banget, bu ketua!" Seru para anak laki-laki yang demen banget sama makanan. Aku yang melihat itu juga kaget kalau April membawa jambu sebanyak itu, seperti orang yang mengirimkan buah-buahan ke penjual buah. Serius.

April nampak senang melihat teman-temannya nampak antusias menyambut buah jambunya seperti itu. Ia memberikan dua pisau buah, menyodorkan pada yang lain untuk mengupas buah tersebut. "Tunggu apalagi, silahkan dikupas dan dimakan. Kebetulan sekali di belakang rumah, pohon jambunya lagi panen besar. Aku pikir, membawa satu tas kresek besar sangat cukup buat satu kelas 1-E." kata April.

  Fian Xian Lu mengambil pisau buah dari tangan April, tersenyum senang. "Wah, yang lagi panen jambu. Pasti enak bukan disuguhkan buah seperti ini, bisa dibuat jus jambu. Sangat baik untuk tubuh apalagi menambah vitamin C." katanya sembari mengupas buah jambu menjadi dua bagian, memperlihatkan warna merah buah yang menggugah selera.

Aku segera menghampiri mereka dan mengambil salah satu buah jambu yang sudah di kupas, memakannya buah tersebut, berkata, "manis sekali." ucapku setelah memakan buah jambu yang begitu nikmat.

"Sepertinya yang memakan buah jambu itu, manis." Komentar Dimas Yang berusaha untuk menggodaku, aku melirik pemuda resek itu datar. Sedangkan beberapa teman lain, terkekeh kecil.

"Ekm ekhm." deheman Mas Daniel terdengar, masih fokus ke layar ponselnya.

Lalu datanglah Yuli, gadis itu ikut bergabung melihat begitu banyak jambu berada di atas meja dan sebagian lainnya sudah memakan buah tersebut. "Wah, banyak banget jambunya." kata Yuli. Yugo menyodorkan jambu ke Yuli sembari menoleh ke April.

"Pohon jambu bu ketua lagi panen." Katanya.

"Pril, aku kira. Kau akan membawa sedikit jambu kemarin tapi kenyataan banyak banget." Kata Yuli dibalas tawa kecil dari April. Menggaruk kepala tidak gatal, tangan kiri memegang pinggang, "karena aku sudah bosan makan jambu terus setiap panen. Jadi aku memutuskan untuk membawa semua ke sini Dan beberapa sisa sudah dibagikan ke tetangga."

Aku terus menerus memakan buah jambu merah ini, bisa dikatakan kalau jambu merah adalah Salah satu buah favoritku. Jadi teringat setiap berbelanja di super market, aku sering memilih jus jambu daripada jus lainnya. Mengingat diriku ini tidak boleh memakan jus atau buah jeruk terlalu berlebihan. Disebabkan aku minum Salah satu minuman rasa jeruk, terus ku habiskan satu hari tidak tahunya penyakit sejak kecil, kambuh.

Tipes.

Kata dokter, kalau minuman yang ku minum terlalu banyak bahan kimia tidak baik dan tubuhku tidak bisa mengimbangi seperti minuman kemasan yang lain, jadi pada hari itu juga—aku langsung jatuh sakit. Dan Dokter menyarankan ku untuk meminum jus jambu sebagai pengganti vitamin C dari buah jeruk. Malah kandungan vitamin C di buah jambu lebih banyak daripada buah jeruk.

Hehehe.

  Beberapa mereka tengah memakan buah jambu itu. Aku mengambil satu buah potongan jambu dan hendak ingin kembali duduk di bangku. Namun, pandanganku memandang Haku begitu serius membaca buku diary yang selalu ia bawa. Kata April, kalau buku diary tersebut adalah isi misi tugasnya mencari organisasi Black Hawk. Jika dipikiran lagi itu memang benar tapi disisi lain aku merasa sangat penasaran dengan isi buku tersebut.

Apa mungkin aku bertanya aja sama Haku? —batinku bertanya-tanya.

  Pembelajaran pun sudah berjalan dengan lancar jaya seperti biasa. Anak murid 1-E yang dikenal banyak tingkah dan tidak bisa diam, jika sudah masuk ke mapel pembelajaran mereka bakal duduk anteng, mendengarkan. Ya, sesekali ada murid berceletuk agar suasana tidak terlalu menegang.

  Beberapa kalimat di buku segera ku hapus karena aku keliru menulis, tidak fokus dengan apa yang aku tulis di buku sebab kericuhan para murid.
Sesekali menoleh melihat suasana satu kelas lagi-lagi aku melirik ke Haku yang disebelah buku mapel ada buku diary.

Kembali Sekolah Aneh {The End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang