Kembali Sekolah Aneh {The End}

42. Janji dan Munculnya Kelas 12-B

  Angin semilir berhembus kencang menerpa wajah Yada dan Fajar. Mereka berdua berada di rooftrop gedung tempat dimana beberapa ruangan gedung, terbakar akibat ulah Winda. Yada tidak percaya bahwa gadis kecil itu berani membakar beberapa ruangan Black Hawk dan pergi demi tujuan hati kecilnya. Tahu, bahwa resiko yang dibuat oleh Winda adalah resiko besar yang bakal membuat nyawa gadis itu melayang, tidak lama nanti.

       Raut wajah Yada terlihat khawatir  pada masa depan yang akan menimpa teman-temannya. Ia teringat ketika insiden dimana markas Black Hawk dulu, anak-anak yang diculik anggota organisasi hitam untuk mencoba uji coba dari suntikkan mematikan itu demi mendapatkan power dari gen seseorang. Yada adalah salah satu anak yang membantu semuanya keluar dari sini. Dan ia juga tahu, seseorang yang selama ini Tuan Yuta cari sudah ada di depan mata.

  Namun, Yada akan menjaga rahasia itu sampai rencananya dan Dewa berhasil sebagai pengkhianat. Dewa berusaha untuk menyakinkan teman-teman atas kesalahannya dulu yang diam-diam bekerja sama dengan Black Hawk di akhir pertarungan orang yang menyamar jadi Yada. Sekarang, ia berdiri tepat di samping seorang polisi plus ia adalah kakaknya temannya Dewa yaitu Atma.

    Memori Yada seketika berputar cepat saat mereka semua berada di dalam markas Black Hawk menjalankan uji coba manusia power.  Atma sangat ketakutan dan selalu memanggil kakaknya yang bernama Taiga. Pemuda bernama Taiga juga ada di dalam markas Black Hawk yang pastinya tidak diketahui oleh Atma sendiri, barulah mereka bertemu saat tabung uji coba Taiga dan Atma berhadapan satu sama lainnya. Maka dari itu, Taiga bisa memiliki kekuatan yang sama.

'Seandainya, Atma tau kalau aku dan Dewa pernah bertemu saat waktu kecil.'—batin Yada.

"Rencana apa yang bakal kamu lakukan, Yada?" tanya Fajar membuka topik pembicaraan setelah lama berdiam diri, menikmati angin sepoi-sepoi di cuaca hari ini.

  Mata cokelat terang Yada memandang ke depan melihat gedung-gedung lain dari sini. Awan-awan putih memenuhi langit dan terdapat suara khas dari pesawat yang kebetulan melewati tepat di atas kepala mereka. Yada menyunggingkan senyuman sambil menghela nafas panjang.

"Aku berencana untuk menyelamatkan kedua orang tua, kakak. Dan aku mengatakan kalau orang yang selama ini tuan cari, aku sudah mengetahui siapa itu orangnya." katanya membuat Fajar terdiam sesaat.

Dalam pikiran polisi tersebut, orang yang menjadi sasaran empuknya adalah adiknya Atma. Bagaimana ia mengejar Atma hingga gadis itu ketakutan serta kepalanya selalu terasa pusing ketika mengingat yang berbau-bau organisasi hitam ini. Fajar pernah masuk kembali ke dalam bekas markas Black Hawk yang dulu ia periksa, terakhir kali ia periksa bersama Halim. Tempat markas Black Hawk itulah yang menjadi insiden anak tahanan mereka, melarikan diri.

   Tuan Black Hawk alias Tuan Hekima Yuta tidak menerima insiden tersebut. Dikarenakan kejadian tersebut nyaris sama seperti di negara tempat tinggalnya yaitu Jepang, bertanda kecerobohannya.

"Kamu tahu, semuanya?" tanya Fajar memastikan menoleh ke arah Yada yang tersenyum manis ke Fajar.

Mengangguk sebagai jawabannya.

"Hai'. Aku juga tahu, biar Mas Sadam aman dalam penyamaran. Sebelum itu, kita lakukan perjanjian dan menyusun strategi." kata Yada membuka kesempatan agar penyamaran Fajar ke dalam Black Hawk ini, aman.

Mengingat dua orang petinggi Black Hawk sudah menaruh curiga. Ia teringat saat Yuta membisikkan ancaman tepat di telinganya. Aura mengerikan seperti iblis sangat terasa nyata. Besar kemungkinan, mengalahkan aura mistis sekolah adiknya itu.

"Jika aku mengambil perjanjian ini. Resiko sebesar apa yang aku harus tanggung?" Yada menyunggingkan senyuman miring mendengar kalimat yang terlontarkan dari mulut Fajar. Meski masih terdapat keraguan.