48. Mengelabuhi

20 8 0
                                    

Haru menggambar sesuatu di papan tulis dan seluruh pandang teman-teman menghadap ke papan. Haku melihat apa yang di gambar oleh Haru dan menoleh ke arah Alvin yang kini pemuda itu tidak seperti biasanya. Lebih cenderung diam dan besar kemungkinan ia memikirkan mengenai kejadian tidak terduga yang datang.

  Haru menghadap ke teman-temannya menjelaskan kalau ini bukanlah rencana Dewa. Dimas tentu saja tidak terima dan segera ditahan oleh Yugo juga Niall agar ia tidak menyela penjelasan dari Haru.

"Selama Dewa masih ada disini. Ia sama sekali tidak pernah melakukan kejahatan malah ia sering kali membantu kita." kata Haru.

"Tapi belum tentu, apa yang ia lakukan seratus persen adalah kebaikan!" sela Dimas penuh ketegasan.

"Kau bisa diam atau perlu mulutmu, aku lakban!" ancam Daniel yang mulai kesal dengan sikap Dimas.

Haru diam sejenak dan berpikir memang ucapan Dimas ada benarnya. Harus hati-hati oleh musuh, bisa saja itu adalah topeng palsu untuk menyalurkan kebaikan serta bantuan-bantuan terutama sekolah ini serta misteri yang sering terjadi. Di sini mereka mendapatkan dua masalah: pertama, kepsek yang ada sangkut pautnya dengan kelas misteri 12-B yang kelas itu ada dan tidak ada di barisan kelas 12. Kedua adalah masalah baru yaitu April dan Atma di culik oleh seseorang.

"Mana mungkin kejadian tahun lalu terjadi lagi seperti pria ilusi." kata Haru dibalas anggukkan yang lain.

Alvin anak indigo yang sedari tadi hanya diam dengan tatapan kosong kini angkat bicara,"jangan-jangan ini adalah rencana Kepsek bukan rencana Dewa."

  Semua orang yang ada di dalam sana terkejut mendengar itu, arah pandang mereka seketika tertuju kearah Alvin. Dimas sama sekali tidak bisa menduga, bagaimana bisa pemuda itu mengklaim kalau Kepsek adalah pelakunya?

"Bagaimana kau bisa tahu?" tanyanya.

"Dia pernah bilang ke Atma dan April saat kita mengenai membahas yang berdatangan, kali ini. Saat Atma bilang Kepsek adalah orang Munafik, beliau marah besar dan arwah gadis korban pelecehan yang merasuki ku. Kepsek itu tidak mengaku kesalahannya. Jadi...bisa saja, Kepsek memberikan pembelajaran yang tidak  terlupakan oleh Atma dan juga April." kata Alvin membuat mereka semua shock mendengarnya.

Itu juga sebagai tanda "Bahaya" jika dugaan Alvin benar. Bahwa penculikkan ini adalah perbuatan Kepsek lalu Haru mengangkat kartu milik Dewa yang menghantam kepalanya tadi. Bahwa Dewa ingin memberitahu teman-temannya untuk menyelidiki. Jesse merapikan rambut merahnya dengan tangan sambil bergaya cool. Yuli yang mengamati gerak-gerik Jesse hanya bisa menggeleng pelan.

'Ada-ada saja.'—batin Yuli.

"Kasus penyelidikkan serahkan aku dengan Haku yang biasanya melakukan itu. Secara tidak langsung...kita adalah calon polisi." kata Jesse berjalan cool menghampiri Haku dan menepuk bahunya, tersenyum miring. 

  Haku hanya diam dan menatap Haru serius. "Kalian berpecah menjadi dua kelompok karena kita jumlah angkanya genap.  Kelompokku sebelah kanan sedangkan kelompok Jesse sebelah kiri."

"Loh loh. Kita berdua tidak jadi satu kelompok?" tanya Jesse terkejut mendengarnya. Ia pikir satu kelompok dengan Haku mengingat ia adalah partner.

"Kau jadi ketua Jesse, ketua kelompok. Kamu yang mencari April dan Atma ada dimana? Sedangkan aku akan bertemu dengan Dewa." kata Haku membuat mau tidak mau, Jesse membalas anggukkan menyetujuinya.

Ia tidak akan berani menolak keputusan sepihak Haku jika menolaknya bisa-bisa, Jesse akan dibekukan oleh Haku. Kelompok Haku terdiri dari: Judy, Niall, Yuli, Haru, dan Daniel, sedangkan Kelompok Jesse terdiri dari: Dimas, Rudy, Yugo, Zulfa, Fian Xian Lu dan Alvin.

Kembali Sekolah Aneh {The End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang