50. Kepsek Vs Apma

23 9 0
                                    

   Cekik kan dileher ku semakin erat sehingga pasokan udara yang masuk tersendat. Seulas senyum miring terlukis di wajah Kepsek yang tubuhnya sudah dipenuhi oleh aura hitam. Aku ingin sekali melepaskan tangannya agar merenggangkan cekikkan-nya tetapi tidak bisa. Kekuatanku pun seolah tidak berfungsi.

"Hahaha, kasihan sekali. Sebentar lagi, kau akan mati sama seperti siswi itu, Atma." katanya tertawa jahat dan mempererat cekikan-nya, rasanya aku ingin kehabisan nafas.

Apa ini adalah akhir hidupku? Sungguh? Atma ini mati dicekik oleh Kepsek yang sudah mengkhianati semua murid yang bersekolah disini. Air mata tidak sengaja keluar dari kelopak mataku.

"DASAR KEPSEK GILA! JELEK! PENGKHIANAT!" maki April nada tinggi membuat atensi pria itu beralih mengarah ke gadis yang duduk seraya menatap tajam ke Kepsek.

Akibat makian April cekikan Kepsek sedikit melonggar dan memberikan sedikit udara yang masuk ke dalam paru-paruku. Mimik wajah Kepsek marah besar, ia langsung mencekik April detik itu juga jadi kami berdua sama-sama dicekik.

"Kalian berdua akan mati secara bersamaan karena menghinaku!" ucapnya geram melihat kami berdua bergantian. Mata merah menyala penuh amarah itu sudah terlihat jelas.

April sama sekali tidak takut dengan ancaman Kepsek, ia malah membuat Kepsek ketakutan akan kehebatan murid 1-E. Kepsek tidak sadar bahwa murid 1-E memiliki banyak cara untuk melawan musuh-musuhnya.

"Jika aku dan Atma mati. Maka Kepsek akan mendapatkan masalah besar." kata April. Kepsek yang mendengar itu segera memperkuat cekikan dileher April membuatku melotot.

   Aku tidak bisa berpikir jernih saat panik seperti ini. Tidak hanya cekikkan April saja yang bertambah kencang. Cekikkan di leher ku juga semakin kencang dan sebentar lagi mungkin kami berdua kehabisan pasokan oksigen. Kepsek tersenyum sumringah melihat kami sudah tidak berdaya dan juga tidak bisa melawan. Memang kekuatan kami belum sepenuhnya "Kuat" namun, kami berusaha untuk memperkuat kekuatan dari peristiwa tidak terduga.

  Mataku mulai terpejam, pandanganku segera tergantikan oleh kegelapan. Tuhan sepertinya masih sayang denganku maka dari itu ia mengambil kesadaran ku sesaat. Tubuh ini seolah melayang ke suatu tempat atau aku salah mengira saja bahwa sebenarnya aku mati. Tidak, aku yakin, aku belum mati. Entah, apa yang bakal terjadi jika Atma incaran organisasi hitam mati di tangan anak buahnya. Apakah orang yang memiliki julukan "Tuan" akan menghukum anak buahnya yang sudah kelewatan batas?

Terdengar sangat menyenangkan.

"Atma bodoh!"

  Maki seorang gadis yang suaranya menggema di alam bawa sadar ku. Mata ini terbuka sedikit. Gelap. Ekor mataku berusaha untuk mencari seseorang yang berani mengatakan bodoh.

"Siapa kamu? Kenapa kamu mengatakan ku bodoh?" tanyaku padanya.

Dia tertawa terbahak-bahak membuatku sedikit takut dan tawa tersebut masuk dalam pikiranku.

"Siapa aku? Aku adalah sisi buruk mu yang memegang kekuatan tersembunyi mu selama ini." katanya membuatku semakin tidak mengerti.

"Apa maksudmu?"

"Kau ini memang bodoh atau berpura-pura bodoh." balasnya kesal.

    Suara gadis tersebut tiba-tiba menghilang begitu saja seolah-olah kejadian barusan, tidak pernah ada. Namun, tidak lama kemudian. Aku merasakan sesuatu yang aneh rasa penuh penderitaan membuatku sangat sedih sekaligus benci. Ini sama halnya saat aku melihat peristiwa di kota waktu itu. Kekuatan yang penuh kebencian sekaligus penderitaan masuk ke dalam tubuhku bersamaan ada energi yang kuat masuk. Mataku terbelalak kaget melihat aura hitam menguap di udara dan bisa merasakan kalau Kepsek sekolah memiliki kekuatan dari bantuan anggota Black Hawk.

Kembali Sekolah Aneh {The End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang