Kedua tanganku terikat kebelakang dengan rantai begitupun kedua kakiku. Mata ini terbuka lebar melihat secara jelas bahwa diriku ini berada di kursi dengan posisi terikat di rantai. Merasa diriku ini pernah di posisi ini sebelumnya, tidak bukan pernah di posisi ini. Namun, aku pernah melihat kejadian dimana aku diikat dengan rantai sebelumnya.
Dejavu.
Badanku ini terus bergerak ke kanan kiri berusaha melepaskan diri serta kedua tangan menyilang ke belakang berusaha mencari-cari jalan keluar. Namun, ku rasa itu hanya sia-sia. Tempat ini sama sekali tidak ada cahaya sama sekali, adanya hanya kegelapan. Tangan dan kakiku saja yang terikat tetapi tidak dengan mulutku. Benar saja.
Terakhir yang ku ingat adalah Dewa mengajakku di belakang sekolah dan ingin menanyakan sesuatu padaku, tentang tebusan pengkhianatan dirinya selama ini. Tetapi apa? Ia malah membawaku ke tempat gelap dan sepi, tidak ada siapapun disini dan juga posisiku sekarang terikat rantai.
Air mataku mulai menetes, ketakutan dan ingin melepaskan diri tidak bisa. Kekuatan? Tidak, aku tidak bisa mengeluarkan kekuatan dalam posisi seperti ini, kekuatanku tidak berfungsi.
"LEPASKAN AKU! LEPASKAN AKU! SESEORANG LEPASKAN AKU!" teriakku sambil berusaha mencari cara untuk melepaskan diri dari rantai ini.
"LEPASKAN AKU!" teriakku suara kencang tetapi tidak ada satupun orang yang bisa mendengar suaraku di sini.
Air mata terus jatuh dan jatuh. Seharusnya aku tadi menolak ajakan Dewa jika kejadiannya begini, ia menculik ku dan bakal dipertemukan dengan tuannya. Kenapa takdirku harus menanggung semua ini? Kenapa? Kenapa aku selalu merepotkan orang-orang. Dan tentang perasaanku dengan Dewa.
"Apakah aku mencintainya atau malah membencinya? Bahkan aku sendiri tidak tau, perasaanku seperti apa dan bagaimana? Hiks." kataku pada diriku sendiri dalam Isak tangis.
Memandang ke bawah, pandangan sudah buram karena penuh air mata. Aku sangat takut sekali di sini. Pikiranku terlalu overthiking jika aku akan mati atau melawan teman-teman ku sendiri sama seperti Dewa. Tidak. Aku tidak mau itu terjadi, aku mau mengalahkan Black Hawk yang telah menculik kedua orang tuaku, batinku nada geram.
"Akhirnya kamu bangun juga, Atma." kata seseorang dibalik kegelapan sukses mengalihkan pandang mataku. Ekor mataku menelisik setiap sudut berusaha untuk melihat...bayangannya.
Ku rasa itu tidak akan mungkin karena tempat ini terlalu gelap dan seperti di gudang, batinku.
Aku berusaha untuk teguh dan tidak terlihat lemah, akan menjadi seperti itu. Diri ini tidak mau terlihat lemah di dalam masalah yang rumit ini, sudah menjadi takdirku menjalankan takdir yang rumit dan penuh tantangan. Dan disisi lain juga, aku bersyukur bisa mendapatkan teman-teman baik seperti murid 1-E.
"Siapa kau? Mengapa aku ada disini dan kau mengenal namaku?" tanyaku dingin pada orang tersebut.
"Hahahaha, haruskah aku memberitahumu, Atma?" katanya menghela nafas sejenak,"ku rasa tidak. Aku tidak akan menjelaskan padamu." lanjutnya terkekeh kecil membuatku sedikit tidak nyaman dan ingin sekali melepaskan rantai ini dari kedua tanganku. Kemudian menghabiskan orang yang berdiri di dalam kegelapan ini.
Aku sudah muak menjadi sandra musuh ini dan mereka merasa senang. Ada sesuatu yang menganggu di benakku.
Kedua mataku menyipit, serius mengatakan hal ini. "Apa kau tuan dari organisasi hitam Black Hawk?" tanyaku to the point.
Ia malah membahas tawa jahat yang mengerikan sekali dan terkesan seperti seorang psikopat yang ingin membunuh korbannya. Tawanya sangat mengerikan mengalahkan tawa kuntilanak yang berada di atas pohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Sekolah Aneh {The End}
Fantasía-Kembali Sekolah Aneh {Volume 4} -Update {17-02-2022} -Tamat {12-12-2022} (Daftar urutan baca; Season 1: Sekolah Aneh Season 2: Misteri dan Memori Season 3: Black Hawk Season 4: Kembali Sekolah Aneh Season 5: Penggila Cinta} kehidupanku berubah t...