14. Mengantarkan ku Pulang

26 10 0
                                    

  Sebungkus jajan chips berada di genggamanku, pandanganku kini kosong dan teringat apa yang terjadi beberapa menit lalu sebelum bertemu dengan pemuda yang ingin meminjam tubuhku. Saat aku berpindah tempat tanpa alasan seperti ini ada orang yang bergerak cepat bagai kilat menolongku dari tikaman pisau.

  Pikiran ini terus berputar mencoba mereplay berulang kali kejadian tersebut. Lalu ada satu tangan yang memegang bahuku sontak saja aku kaget.

"Ah!" kejut ku memegang dada dan menoleh melihat Hito sudah berdiri di belakangku.

"Kau kenapa Atma? Kok bengong. Aku daritadi memanggilmu loh." katanya.

"Eh seriusan kamu manggil aku dari tadi?" tanyaku balik dibalas anggukkan mantap.

"Oh, gomen Hito. Aku malah bengong di sini dan pengen beli chips ini hehe." kataku meminta maaf sambil meminta traktiran ke idol asal negri sakura ini.

Mumpung ketemu sama idol kan? Terus minta traktiran dong, batinku berteriak kegirangan.

"Ambil saja yang kau mau, Atma. Terus kita mampir ke taman ya." katanya membuatku tersenyum sumringah lebar.

"Hounto? Yokatta ne, ureshina to arigato gozaimasu chips." ucapku saking gembiranya sambil bilang terima kasih banyak atas jajan chips-nya.

"Kochirakoso, Atma." jawabnya tersenyum lebar.

Setelah berbelanja ke super market. Kami berdua duduk santai di bangku taman sambil melihat langit ingin berganti malam. Hito sangat senang menceritakan tentang bagaimana bisa dia menjadi idol dan itu adalah cita-cita dia dari kecil. Dan ia bergabung di tempat idol saat umur 13 tahun. Kemudian tak berselang lama ia debut saat beranjak umur 20 tahun.

"Sebentar lagi drama yang aku mainkan bakal tayang. Mengisahkan tentang pasangan super." katanya dan  aku terkejut sambil memasukkan beberapa keripik kentang masuk ke dalam mulutku melihat Hito.

"Seriusan judulnya apa?" tanyaku to the poin ke Hito.

"Judulnya Hero Family. Suaminya memiliki kekuatan kecepatan sedangkan istrinya memiliki kekuatan waktu." katanya bersemangat.

"Sepertinya seru itu, Hito. Dan aku pikir baik-baik, kekuatannya menyatu juga ya. Jadi kalau istrinya marah terus suaminya kabur tinggal memperlambat waktu terus memundurkan waktu deh. Hahaha." kataku berkomentar sambil tertawa dan Hito memasang wajah terkejut mendengar komentar ku barusan.

"Eeeh? Bagaimana kau bisa tau?"

"Maksudnya?" tanyaku balik ke Hito.

"Komen mu tadi. Sama seperti scene yang di dalam film drama humoris aksi ku tadi dan aku jadi tokoh utamanya." ucapnya membuatku terkekeh kecil mendengarnya.

Hembusan angin sepoi-sepoi di sore hari ini memang sangat terbaik. Kami berdua membicarakan banyak hal di taman sehingga malam pun datang dan aku teringat. Aku harus ke rumah. Bangkit berdiri.

"Hito-san, aku harus pulang pasti kakakku akan mencari ku." kataku terburu-buru menatap Hito.

Pemuda tersebut bangkit berdiri kemudian mengajakku ke apartemen yang disewanya mengambil mobil. Ponselku penuh panggilan dari Mas Daniel dan aku tidak menyadari panggilan tersebut. Ya, disebabkan ponselku nada getar dan tidak ku dering kan.

Getaran hp sama sekali tidak mengalihkan perhatianku sedari tadi karena terlalu nyaman mengobrol santai sama Hito. Orang berpakaian hitam menyambut Hito saat sudah sampai di lobby apartemen dan Hito meminta kunci mobil untuk mengantarku.

'Rasanya tidak enak kalau gini', batinku.

Mas Daniel💙

Atma kamu ada dimana?

Kembali Sekolah Aneh {The End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang