Kembali Sekolah Aneh {The End}

67. Latihan Battle & Empat Mata

  Seluruh murid sekolah SMA Krias 04 berbondong-bondong menonton kegiatan pelatihan murid 1-E. Besar kemungkinan ini ide gila, murid-murid 1-E termasuk diriku bahwa kami memutuskan latihan kekuatan di jam istirahat kedua dimana istirahat jam kedua, paling lama. Semua orang yang berkumpul berkali-kali melihat takjub ketika salah satu dari kami mengeluarkan kekuatan.

    Aku sama sekali tidak menyangka kalau yang dulu, kita dianggap murid kutukan dan selalu dibenci oleh semua orang kini mereka mendukungnya. Untungnya musuh sama sekali tidak memiliki niatan untuk mencelakai orang-orang biasa. Aku sama sekali tidak tahu menahu, bagaimana masa depan nanti.

Tadi pukul sembilan pagi saat istirahat pertama, aku mendapatkan notif dari detektif Mas Halim. Pria itu memberikan foto hasil lab mengenai "Suntikkan Cairan Kuning" yang baru saja keluar. Suntikkan carian kuning tersebut bisa terbawa sampai masa depan karena cairan itu masuk ke dalam DNA di dalam tubuh sekaligus memberikan kekuatan element. Lalu, Mas Halim juga mengatakan kalau ia menemukan berita yang dulu pernah menggegerkan Negara Jepang.

Di koran tersebut tertulis kalau ada ibu hamil yang diduga melahirkan anak berkekuatan element. Dan awalnya itu dinggap lelucon setelah mendapatkan 14 tahun kemudian, semua orang berbondong-bondong ingin menangkap anak berkekuatan itu dan juga sempat di jual oleh kedua orang tuanya. Aku yang membaca isi berita tersebut sangatlah sedih.

  Catatan dari Mas Halim yang ia berikan padaku kalau hanya satu anak itu, terlahir murni memiliki kekuatan dan besar kemungkinan suntikkan yang sama telah tersuntik di ibunya.

"Ayo! Atma! Lawan aku, jangan diam saja!" teriak Haru menyunggingkan senyuman kepuasan dan kembali mengeluarkan kekuatan bayangannya yang mengelilingi ku.

"Aku tahu, kau pasti tidak tahu mana Haru yang asli." kata Haru yang sepertinya meremehkan kemampuan ku.

   Selama ini aku tidak tahu, kalau aku ini memiliki kekuatan dari dalam tubuhku karena perilaku kejahatan organisasi hitam. Setelah mencari sebab akibat, aku mengetahui semuanya walau tidak sepenuhnya mengingatnya. Aku hanya bisa melihat kalau tempat itu menyeramkan saja. Dan aku tidak tahu,siapa saja yang masuk ke dalam Organisasi hitam dan insiden melarikan diri sebanyak itu.

'Aku akan membuat kejutan buat Haru. Kalau aku bisa mengeluarkan kekuatan milik Dewa sih.'—batinku sambil mengambil nafas dalam-dalam mengusir rasa keraguanku melihat bayangan Haru yang banyak ini.

"Haru, pertama kali meremehkan kemampuan ku ya. Berani sekali ya, hahaha." kataku sambil tertawa.

Aku lagi battle dengan Haru. Semua bayangan Haru juga tertawa terbahak-bahak. "Lawan aku!" katanya tidak sabaran.

     Aku langsung meninju ke kanan yang ternyata itu bayangan Haru jadi selama ini aku salah mengira. Haru tertawa terbahak-bahak dan menyerangku dengan bayang-bayanganya. Kedua mata kuningku menyala detik itu juga jadi aku bisa melihat pergerakkan serangannya sebelum menghantam ku. Aku meninju sekaligus menendang bayang-bayang Haru yang bisa dikatakan banyak sekali.

Lama-lama aku tidak bisa menahan diri. Aku harus mengetahui keberadaan Haru yang asli tetapi bayang-bayangan pemuda gendut berkacamata ini terus menerus menyerangku sehingga aku tidak bisa fokus mencari Haru yang asli. Beberapa kali asap menguap ketika aku meninju bayang-bayangan Haru.

"Atma! Semangat! Kau pasti bisa mengalahkan makhluk merepotkan seperti Haru!" teriak April dari tepi lapangan.

"Mengalahkan pemuda yang jenius itu tidak muda loh!" tambah Zulfa yang entah ia juga meremehkan ku, menyudutkan diriku atau hal lainnya.

Aku rasa, Haru tidak sebegitu jenius. Yang jenius itu adalah Judy, pemuda koala disekolah kerjaannya tidur mulu—batinku.

"Arkh!" ringis ku terkena serangan dari Haru karena tidak fokus.