62

22 5 0
                                    

Gahyun bersiap diri, ia sudah mantap untuk menceritakan ini kepada soodam.

Sebelum gahyun pergi, seperti biasa, ia pamitan kepada orang-orang yg ada dirumah. Tapi ada hal yg ia bisikan ke kakaknya.

"Kak, ntar kalo ada siapapun yg nyari aku, bilang aja aku lagi gak dirumah. Jangan kasih tau aku perginya kemana."

Gahyun bergegas pergi.

*****
Sesampainya gahyun di rumah soodam, ia langsung menceritakan semua yg terjadi semalam. Dari awal sampai akhir.

"Ya tuhan, ada gila nya jaehyun ya, berani-beraninya dia ngelakuin ini ke elu." Soodam benar-benar terkejut mendengar cerita gahyun yg panjang.

"Gua udah trauma banget soal perasaan, gua udah dua kali disakitin. Gua capek nangisin diri gua sendiri, ngasihani diri gua sendiri, gua capek. Itulah sebabnya, gua bakalan ninggalin kota ini."

"Hah? Apa? Maksud lu gimana?" Soodam kaget mendengar gahyun yg akan pergi.

"Gua lanjut kuliah diluar kota, dan mungkin aja gua bakalan berkarir disana, masih satu kota sih sama kampus nya kakak gua."

"Ga, are you serious? Lu ninggalin gua dong kalo gitu..." soodam memasang raut muka sedih.

"Ya mau gimana lagi, ini demi ngilangin trauma gua, kalo gua masih berada di kota ini, gua pasti bakalan ketemu sama mereka sewaktu-waktu. Dan gua pasti bakalan inget lagi kejadian itu. Sebenernya bukan itu yg bikin gua trauma, yg paling menyakitkan itu, kalo pas ketemu dan gua inget momen manis yg pernah dia lakuin ke gua."

"Oke, ini pasti yg terbaik buat lu. Tapi, lu bakal ngasih tau yg lain gak?" Soodam akhirnya bisa memaklumi alasan gahyun.

"Ya, baru lu aja sih yg tau, ntar gua pamit deh sama mereka, satu-satu, via chat."

"Dia?"

"Entahlah, mungkin dia bakalan tau nya dari kalian."

*****
Jaehyun melaju dengan mobil nya, ia akan menuju ke suatu tempat. Yup, rumah gahyun. Ia berniat untuk menjelaskan semuanya kepada gahyun.

Ia akan menjemput gahyun, dan membawa gahyun ke suatu tempat, agar mereka bisa leluasa bercerita.

Namun, sebelum semua itu, ia akan meluruskan satu hal penting. Tentang dirinya dan sunhee.

Sunhee sudah menunggu di bangku taman kota. Jaehyun juga sudah sampai dan segera menghampirinya.

"Mau ngomongin apa lu?" Jaehyun duduk di samping sunhee.

"Aku minta maaf, soal kejadian kemarin. Aku tau aku salah." Sunhee mengatakannya dengan nada yg terdengar sangat menyesal.

"Aku terpaksa bilang itu semua, karena aku gak mau kehilangan kamu lagi."

"Lu tau kan, gua mau balik ke elu lagi cuma karena lu yg udah bikin drama ke gua tentang ibu lu. Oh, i just realized, lu juga harus minta maaf soal itu."

"Iya iyaa aku minta maaf, tapi please jangan pergi ya, aku gak bisa kalo gak ada kamu." Sunhee memegang tangan jaehyun, memohon.

"Gak, gua gak bisa, gua udah gak tahan sama sikap lu ini. Laki-laki diluar sana banyak kok yg suka sama lu, jadi lu gak perlu bergantung sama gua terus."

"But...." Sunhee masih berusaha menahan jaehyun.

"Gua harus pergi, kita jalanin hidup masing-masing." Jaehyun berdiri dan hendak pergi.

"Maksud kamu apa?" Sunhee menahan jaehyun lagi.

"We broke up. Udah jelas."

Sunhee tau ini akan terjadi ia mencoba ikhlas dan merelakan jaehyun. Ia hanya bisa melihat punggung jaehyun yg melangkah pergi menjauh dari nya.

'I know its my fault, sorry ya jae, aku sampe segila ini sayang sama kamu, kedepannya, aku yakin kita akan bahagia dengan cara kita masing-masing.'

*****
Jaehyun kembali melaju dan kini ia sudah sampai dirumah gahyun.

Dengan yakin, ia melangkah memasuki pekarangan rumah gahyun dan menuju pintu.

Jaehyun memencet bel dan kebetulan yg membukakan pintu adalah juyeon.

"Oh elu jae."

"Iya bang, adek lu ada? Gua ada perlu sama dia."

"Dia tadi keluar sih, gua juga gak tau kemana nya." Juyeon menepati janji ke gahyun.

"Yah, lu beneran gak tau dia kemana nih, bang?"

"Ya iyalah, lu gak percaya sama gua? Ada-ada aja lu. Lu telpon aja dia kenapa sih.."

Jaehyun menatap handphone nya yg masih belum ada notifikasi apapun dari gahyun.

"Gua pulang dulu aja. Thanks ya bang."

Jaehyun tanpa babibu langsung pulang, juyeon menjadi kebingungan dengan situasinya.

*****
2 jam diluar, akhirnya gahyun kembali ke rumah, tidak terjadi apa-apa, ia pulang dengan selamat.

"Dek, tadi jaehyun nyariin." Baru saja gahyun menarik nafas lega, sudah di hadiahi pertanyaan hantu oleh juyeon.

"Oh,iya."

"that's not the answer I want.." juyeon melipat kedua tangan.

"Sooooo, what answer that you want?" Gahyun juga berkacak pinggang.

"Habis darimana kamu? Pake rahasiaan segala."

Ternyata, tanpa mereka sadari, mama sedang melewati mereka.

"Apaan sih, kayak anak kecil lagi berantem aja, pada sok jagoan lagi pose nya. Pada ke kamar sana, ngapain kek, daripada gak ada kerjaan gini."

Seakan hilang sihir, mereka tersadar dan secara bersamaan menuju tangga untuk masuk ke kamar masing-masing.

"Kamu lagi ada apa-apa kan sama jaehyun? Ngaku deh.." juyeon masih mencoba menggoda gahyun.

"Apaan sih, enggak! Udah lah, aku mau mulai riset tentang univnya nih. Jangan ganggu sama hal yg gak penting gitu."

"Wait, kakak kira kamu bercanda soal itu, jadi kamu beneran mau keluar kota? Yah dek, terus kakak sama siapa dong... ahh kamu mah." Juyeon merengek.

"Ya iyalah, masa aku bercanda soal pilihan masa depan, ahh sok paling kesepian, kakak aja jarang dirumah, aku sendirian terus chill aja."

"Yahh, gak ada lagi deh yg bisa kakak jahilin."
*****
"Ga, please jawab gua, lu kemana sih" jaehyun sedari tadi mengomel di dalam mobilnya, ia masih berada tidak jauh dari komplek rumah gahyun.

"Halo?" Akhirnya gahyun mengangkat telepon dari jaehyun.

"Gahyun, akhirnya lu jawab juga telepon dari gua, lu punya waktu gak? Gua mau ngajak lu keluar, ada yg mau gua omongin." Jaehyun akhirnya lega.

"Gua rasa gak ada yg perlu diomongin lagi deh."

"Ga please, dengerin gua dulu, gua perlu banget untuk lu dengerin, ada hal yg harus gua luruskan disini." Posisinya jaehyun sedang parkir.

"Gak usah! Gua udah cukup tau sama apa yg udah terjadi! Mendingan lu menata kehidupan lu sama pacar lama lu itu." Dengan kasar gahyun mematikan sambungan telepon.

Jaehyun menunduk, menyandarkan kepala nya ke setir mobil, ia tak tau harus bagaimana.

Kedepannya banyak hal yg harus ia persiapkan untuk melanjutkan pendidikannya, tes dan sebagainya akan segera ia hadapi, yg ia harapkan untuk itu hanya fokus dalam prosesnya itu.

******

(before) Marriage || Lee Jaehyun (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang