25

79 14 3
                                    

Dan juga, bohong kalau jaehyun tidak terpuruk, semua kenakalan yg ia lakukan akhir-akhir ini hanya lah pelampiasan semata.

Beberapa anak nakal disekolah mengajak jaehyun untuk bolos jam pelajaran, jaehyun yg masih belum bisa berpikir jernih untuk saat ini malah ikut.

Jika kalian bertanya, kenapa jaehyun memilih untuk berteman dengan berandal-berandal sekolah, itu adalah strategi jaehyun untuk menaklukkan mereka.

Dengan ada nya jaehyun di perkumpulan mereka, anak-anak tersebut merasa aman, dengan syarat mereka juga harus menuruti apa pinta jaehyun.

Tidak jarang jaehyun yg meminta mereka untuk menaati peraturan sekolah, seperti menghadiri perkumpulan di aula atau semacamnya.

Dan dengan jaminan juga, jaehyun tidak mengkhianati mereka.

"Jaehyun! Ini udah berapa kali kamu ngelakuin ini! Kamu itu bakal jadi ketua OSIS, contoh untuk siswa yg ada disini."

"Iya maaf Bu saya salah, saya janji gak bakal ngulangin lagi."

"Yasudah, ini kali terakhir kalian melakukan hal ini, besok-besok kalau masih kalian ulangi, saya akan panggil orang tua kalian. Sekarang kembali ke kelas."

Semua murid itu keluar dari ruangan yg dipenuhi dengan komputer dan berkas-berkas.

"Nah, abis ini gua skip dulu bre, gua fokus pencitraan dulu nih buat pemilihan ketos."

"Santai, kita ngerti kok, jangan lupa aja sama komitmen kita."

"Oke siap."

Jaehyun berjalan menuju ke kelas nya, dilihatnya koridor sudah mulai sepi, ia berlari kecil menuju kelas.

"Woy." Jaehyun sedikit mengejutkan teman-teman nya.

"Udah kelar negosiasi nya?"

"Elah negosiasi bahasa lu, mafia kali gua pake negosiasi.."

Jaehyun duduk dan menghela nafas.

"Hyungseo, gimana ya, gua masih agak grogi nih besok." Jaehyun ternyata masih punya rasa khawatir terhadap pemilihan besok.

"Yaudah rileks aja kali, kan lu juga udah paham sama isi dari visi misi lu."

"Santai kali jae, kan gak ada debat juga disini."

Jaehyun diam, malam ini ia harus memantapkan hati dan pikiran, berlatih berbicara dengan tegap, dan memasang wajah meyakinkan.

*****
"Jae, tadi kamu dipanggil lagi ke ruang guru?"

Jaehyun baru saja sampai dirumahnya, ia melepaskan sepatu.

"Iya ma, maaf ya, besok-besok jae gak gitu lagi."

"Jaehyun, kamu pikirin dampak nya dong kedepannya. Kamu bakal jadi contoh bagi siswa lain loh."

"Ehh, mama masak apa hari ini? Laper nih.." jaehyun berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Hmm kamu tu ya, kalo dibilangin suka gitu, ngalihin pembicaraan, yaudah ganti baju dulu sana, abis itu baru makan."

Jaehyun melangkah menuju kamarnya, kini ia benar-benar stress memikirkan hari esok.

Ini kali pertama jaehyun berbicara di muka umum, sebelumnya ia hanya murid biasa saja, yg tidak pernah menonjolkan diri di sekolah.

Diam-diam ia memiliki banyak bakat terpendam, namun sayangnya ia tidak terlalu berminat untuk mengikuti lomba di bidang-bidang yg ia kuasai.

Sesekali ia ikut untuk mendapatkan penghargaan sebagai modal ia nanti.

Tapi mencalonkan diri sebagai ketua OSIS? Sama sekali belum pernah terpikirkan oleh nya.

(before) Marriage || Lee Jaehyun (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang