54

40 7 0
                                    

Gahyun sudah kembali ke rumah, merebahkan tubuh sejenak. Pengalaman yg sangat amat menyenangkan dalam hidupnya, berlibur bersama teman-teman merupakan hal yg tidak bisa ia lupakan.

Pertama yg ia lakukan adalah membersihkan tubuhnya.

Setelah itu, ia membongkar isi tasnya, yg ia pisahkan pertama kali adalah pakaian-pakaian nya. Gahyun mengambil keranjang baju kotor dan memasukkan semua pakaian nya kesana.

Lalu ia mengembalikan beberapa skincare dan juga barang-barang kecil dan pribadi ke tempat nya masing-masing.

Setelah semua selesai, Gahyun turun membawa pakaian kotor nya untuk dimasukkan ke mesin cuci.

Semua sudah selesai, Gahyun kini menyiapkan tas sekolah besok. Bagaimanapun ia tetap seorang murid yg patuh.

Tok tok tok..

"Dek!" Juyeon mengetuk pintu kamar Gahyun.

"Apa! Masuk aja gak dikunci!"

Juyeon masuk kedalam kamar Gahyun.

"Lagi beres-beres kah?"

"Ahh enggak, cuma nyiapin buat besok." Gahyun masih sibuk dengan tas sekolahnya.

"Jadi gimana? Ada hal apa yg terjadi?" Juyeon duduk di kursi depan meja rias Gahyun.

Gahyun selesai dengan tas nya, lalu ia duduk atas tempat tidurnya menghadap ke juyeon.

"Kak, Adek gak tau harus berbuat apa, kenapa sih cowok tuh selalu aja bikin bingung. Nih ya, kemaren pas berangkat, there is one moment, dimana aku sama jaehyun ngobrol, dia minta maaf for something, ya Adek jawablah kalo Adek tuh punya hak apa gitukan buat ngatur-ngatur dia." Gahyun mulai dengan ceritanya.

"Iya, lalu?" Juyeon sebenarnya memperhatikan dengan seksama.

"Dari situ dan seterusnya, he's act like, i don't know, pay more attention to me?"

"Kamu nanggepin nya gimana?"

"Ya aku berusaha buat enggak terbawa suasana, maksud Adek, ya jangan sampe baper lah."

"Hmm.. kamu harus coba buka hati kamu sih, coba terima dia dengan positif, ngerti kan? Jangan berpikir aneh-aneh Mulu, mungkin aja dia emang lagi pengen Deket sama kamu."

Gahyun diam, ia berpikir, apa iya dirinya harus membuka hati kembali?

"Terus tadi dia tiba-tiba nanya tipe cowok, Adek jawab seadanya, terus Adek tanya balik lagi kan ke dia, terus dia jawabnya 'elu', duar kaget."

"Yah itu sudah sangat jelas banget sih, ya tinggal tunggu dia berani ngomong aja."

Gahyun diam, ia berbaring dan menatap langit-langit kamar nya.

"Tapi kalo hati kamu belum yakin, yaudah gapapa, gak usah dipaksain, ntar sakit nya kebangetan." Juyeon mengetahui adiknya yg masih ragu-ragu untuk memulai.

"Aku tuh nyamannya ya kayak gini, gak mau terikat di suatu hubungan, but, aku juga gak mau dia sama orang lain."

"Nah dari situ aja bisa dilihat toh? Sakit kan? Apalagi kalo kamu udah keduluan sama yg lain? Mungkin kamu udah gak karuan pasti, udahlah, ego nya dilawan dong, gak ada salahnya kok memulai dari awal yg baru."

Akhirnya kesunyian menghampiri mereka.

"Kamu mau istirahat dulu? Kakak mau nyari angin, ikut gak?" Juyeon mungkin juga sudah mumet.

"Aku mau istirahat dulu aja kali deh, kakak sendirian aja.."

"Dih mana mau sendirian, sama pacar kakak lah.."

(before) Marriage || Lee Jaehyun (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang