[ O1 ] ARC 1 : WE ARE MANIAC!

32.4K 1.8K 43
                                    

Kesalahanku saat mem-publish cerita ini adalah tidak mengawalinya dgn bismillah.

Jadi, utk memperbaikinya, walau sdh terlambat, skrg ini aku akan mengatakan dgn penuh ketulusan hati; bismillahi awwaluhu wa akhiruhu.

Selamat datang, semuanya. Semoga kalian suka dgn cerita ini.

💎🦋💎




Kamar itu hening. Angin sepoi-sepoi berembus pelan lewat jendela yang terbuka.

Seorang gadis berambut hitam sepunggung sedang fokus membaca sebuah buku memo peninggalan mendiang kakak laki-lakinya, yang ia temukan di ruangan penyimpanan barang antik cowok itu.

Coretan pena yang tertera di dalam lembaran-lembaran kertas putih tersebut, berisi informasi lengkap mengenai sebuah gangster bernama TAURUS GANG.

Pada lembar terakhir buku memo, sang gadis juga menemukan pernyataan tak masuk akal bahwa geng itu akan menjadi penyebab kehancuran kota Santara di masa depan.

Santara yang sekarang ini adalah kota dengan sejuta keindahan hingga membuat orang-orang dari seluruh dunia terpikat, nantinya akan menjadi sarang kriminal dengan tingkat kejahatan paling tinggi di dunia karena ulah gangster itu. Mereka akan mendominasi Santara dengan membiarkan kekejian merajalela di mana-mana.

Lalu, terdapat juga sebuah paragraf yang bertuliskan pernyataan lain tentang kacamata dengan frame silver, yang berada satu kotak bersama buku memo itu merupakan benda ajaib yang bisa memperlihatkan spoiler masa depan. Melalui kacamata itulah, kakak laki-lakinya dapat melihat keruntuhan kota Santara.

"Gak masuk akal."

Gadis itu-yang akrab disapa Ranza oleh orang—orang terdekatnya—langsung menutup buku sambil menggembungkan pipi.

"Emangnya sejak kapan Kak Kaisar jadi pengarang novel? Kok dia punya buku memo yang isinya cerita dongeng, sih?"

Ranza meletakkan buku memo itu ke atas nakas dan menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang sambil terpekur.

Kaisar memang seorang maniak barang antik dan rada terobsesi dengan hal-hal berbau fantasi. Tapi dia tak mengira Kaisar sampai mengarang cerita semacam itu.

"Apa-apaan kacamata ajaib? Kacamata ini pasti cuman barang antik yang Kakak bayangin punya kekuatan supranatural. Nggak bener-bener ajaib sama sekali."

Ranza meraih kacamata frame silver yang dia maksud dari meja samping tempat tidur.

Iseng-iseng, dia memakainya sebab tak mempercayai pernyataan di buku memo mendiang Kaisar yang hanya dianggap sebagai omong kosong.

Namun baru sedetik terpasang, tak ia duga ada sekelebat angin kencang yang menerpa tubuhnya hingga menerbangkan helai-helai rambut gadis itu.

Barulah setelahnya, pupil mata Ranza melihat kilasan aneh yang muncul di lensa kacamata tersebut seperti menyaksikan sebuah trailer film.

Pemandangan kota yang atmosfernya terasa suram dan mencekam. Di mana-mana terdapat kerusakan akibat tindak kekerasan.

Para penjahat dan berandalan berkuasa, orang-orang lemah ditindas dengan sedemikian kejam. Kota itu jelas tak asing. Masih kota yang sama dengan yang kini Ranza tinggali. Tetapi hawanya sangat jauh berbeda seratus delapan puluh derajat.

The Return Of Real Gangster [ Segera Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang