"Jadi kita masuk Divisi Tiga, nih?"
"Yang kaptennya cewek sendiri itu?"
"Gue denger dia yang dulu nyamar jadi Kairi di geng ini. Orang yang bikin tobat bos kita."
"Kalo nggak salah, penyamarannya kebongkar pas duel ngelawan Moni Princia dari Red Devil."
Basecamp hari ini terasa ramai mengalahkan suasana pasar sejak para mantan anggota geng MANIAC mulai ikut nongkrong. Bahkan jumlah mereka yang lebih besar daripada anggota TAURUS GANG sendiri membuat mereka terlihat mendominasi.
Saat ini mereka gencar membicarakan Ranza tatkala mengetahui cewek itulah yang bertugas sebagai kaptennya. Termasuk Zhico dan Elgar yang sedang duduk di sofa, mabar game online. Namun, topik pembicaraan mereka agak lain.
"Anjirlah, masih nggak percaya dia cewek sendiri di TAURUS," ceplos Elgar, di tengah keseruan baku tembak.
"Kenapa? Lo pengin nyobain dia?" sahut Zhico, tanpa mengalihkan sedikitpun perhatiannya dari layar handphone.
Ketika berhasil mendapat kemenangan, mereka refleks berseru kencang sambil mengacungkan kepalan tinju ke udara.
Elgar meletakkan ponselnya ke meja yang berisi berbagai bungkus jajanan, gelas kopi, dan sterofoam bekas mi di depannya.
Dia menjawab, "Yoi lah, bro. Emang lo sendiri kagak penasaran? Kayaknya kalo di-gangbang rame-rame mantep, tuh. Gue bisa bayangin gimana body-nya waktu telanjang. Pasti enak banget kalo bisa remes-remes dan mainin t*t*nya."
Zhico terkekeh pelan. "Kalo gue pengin tusuk bo*lnya. Gue, kan, pecinta knalpot racing."
Elgar tergelak. "Maksud lo lobang tai?"
"Anj lo!" umpat Zhico.
Tawa mereka seketika mengudara. Tanpa tahu, kalau seseorang sedang berjalan ke arahnya dengan derap langkah kaki yang samar.
"KAYAKNYA BELUM ADA YANG NGASIH TAU DUA MONYET INI PERATURAN BARU DI GENG TAURUS SEMENJAK GUE JADI KAPTEN DIVISI."
Ranza berkata lantang, berdiri tepat di hadapan kedua cowok brengsek yang baru saja berbicara kurang ajar tentang dirinya sambil melayangkan tatapan dingin.
Bukan hanya Elgar dan Zhico saja yang terkesiap, melainkan seluruh orang yang mendengar suaranya.
Cewek itu mencengkeram kuat pinggiran meja dan membantingnya ke sisi lain. Lalu dia mengangkat kakinya tinggi-tinggi untuk menendang muka Elgar dengan alas sepatu butnya hingga bajingan berambut gondrong itu terjengkang bersama sofanya sekaligus.
"JANGAN PERNAH NGANGGEP GUE 'CEWEK' DI BASECAMP INI."
Dengan aura yang mematikan, Ranza menegaskan 'peraturan baru' yang dia maksud.
Orang-orang serentak berdiri menyaksikan perbuatannya yang di luar dugaan. Hening yang mencekam terjadi. Atmosfer ikut terasa mengerikan. Apalagi saat Ranza bergerak ke dekat Elgar dan menginjak-injak mulutnya dengan sadis.
Tak ada yang tidak tercengang melihat pemandangan itu. Mereka bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.
Zhico yang kena mental langsung beringsut menjauh dengan wajah pucat dan pupil yang menyusut.
Darah bermuncratan. Rahang Elgar remuk. Giginya serasa akan rontok. Kedua matanya mulai berkaca-kaca, meresapi rasa sakit yang mendera.
Kejadiannya terlalu mendadak. Elgar tak dapat melakukan perlawanan. Untuk sekadar meringis saja dia bahkan tak mampu karena mulutnya lah yang menjadi sasaran empuk sepatu but Ranza.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return Of Real Gangster [ Segera Terbit ]
ActionGangster sejati itu ... seperti apa? Apa mereka yang isinya berandalan gila seperti geng MANIAC? Atau seperti Red Devil yang terdiri dari manusia-manusia gila uang? Atau apakah seperti D'Monster yang dipenuhi orang-orang barbar dan brutal? Mungki...