[ O3 ] ARC 3 : D'MONSTER NO COUNTER!

3.2K 226 15
                                    

"Anjing peliharaan? Apa gue nggak salah denger?"

Griffin terkekeh geli. Dua orang di depannya kompak merapatkan bibir.

"Ah, bodo amat, sih. Gak peduli lo nyebut tiang listrik itu apa, gue bakal ngehabisin dia duluan. Baru setelahnya giliran lo, Kiran Zannara." Griffin sengaja menekankan nama asli Ranza, karena kini pun dia tahu identitas sebenarnya gadis itu.

"Bacot juga, ya, lo." Alvias mencibir, maju selangkah demi selangkah sembari menjatuhkan jubah dan topeng rubah putih yang dipakainya. Siap untuk melaksanakan mandat pertama yang diberikan Ranza.

"Jangan mentang-mentang anggota Red Devil lo ngerasa besar kepala, bajingan," ujar Alvias seraya melesatkan sebuah tendangan tepat di wajah Griffin menggunakan alas sepatunya.

Dalam sekali kedip, cowok bertampang innocent itu langsung tumbang. Kepalanya menghantam aspal dengan keras. Serangan tersebut terlalu tidak terduga untuknya yang belum bersiap siaga memasang kuda-kuda.

Menyaksikan hal itu, Ranza sontak cengo. Jurus Alvias tidak begitu asing di matanya.

"Bukannya itu ... sama kayak tendangan kilat yang Ayah ajarin ke gue?" batin Ranza, tak menyangka.

"Lah? Apa-apaan, nih? Masa langsung tepar gini?" cecar Alvias, lalu menginjak rahang Griffin dan menekannya kuat-kuat. "Gue nggak inget kalo member Red Devil selembek ini. Dari gosip yang gue denger, orang-orang Red Devil itu pada kuat. Makanya jadi geng legend pemegang TOP 1 gangster terkuat di Santara."

Alvias beralih menjambak rambut merah Griffin. Dia menghadapkan wajah bedebah itu padanya.

"Tapi ... lo ini apa?" Alvias mempertanyakan. Kemampuan Griffin dianggapnya setara dengan para keroco beban. "Lo menang tengil doang, anjing! Sok keras! Berandal modelan macem lo gegayaan nantangin gue. Lawak!"

Bruk!

Tanpa perasaan, Alvias membanting Griffin begitu saja hingga menubruk pembatas jalan. Sementara ia malah tertawa nyaring menikmati perbuatannya.

Dengan gaya pongah, dia menepuk-nepuk dadanya sendiri dan berujar lantang, "Gue ini King Alvias. Orang terkuat nomor dua di MANIAC!"

Hening.

Suara kekehan Griffin kemudian mengalun mengisi suasana.

"Padahal gue cuman ngalah dikit, tapi kenapa lo langsung ngerasa setinggi langit?" ceplos Griffin yang ternyata masih bisa bangkit dengan tubuh sedikit terhuyung.

Dia memegang kepalanya yang terasa berkunang-kunang. Namun sorot matanya berkilat nyalang.

Alvias berubah bungkam. Melihat riak mata Griffin, dia tahu berandal itu tidak sedang memaksakan diri. Alias, perkataannya itu benar.

Griffin berlari cepat dan melayangkan tinju ke wajah Alvias.

Bugh!

Cowok itu malah sengaja tidak menghindar atau menangkis pukulan tersebut sehingga membuat mukanya berpaling ke samping. Alih-alih meringis, dia yang candu dengan rasa sakit justru merasa kegirangan.

Mereka akhirnya benar-benar terlibat perkelahian yang serius.

Selama bertarung, Alvias selalu membiarkan serangan Griffin telak mengenai dirinya. Lalu dia akan membalas spontan dengan lebih kasar.

Ranza dibuat ternganga takjub melihat kemampuan bertarung dua orang itu. Masing-masing dari mereka memiliki keunggulannya tersendiri. Ciri khas beladiri mereka juga berbeda. Bahkan Griffin yang dulu pernah bertarung melawan dia sekalipun, kini memiliki lebih banyak perbedaan dalam setiap gerakannya.

The Return Of Real Gangster [ Segera Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang