Berita mengenai kemunculan Griffin yang tiba-tiba menjadi salah satu anggota Red Devil memang cukup mengejutkan Pandu sampai dia tak bisa banyak berkata-kata setelah mendengar penuturan Bastian. Tetapi dibanding hal itu, ada sesuatu yang lebih dipikirkan oleh Pandu.
Griffin menargetkan wakil barunya. Ini yang dari dulu dikhawatirkan Pandu. Bukanlah rasa trauma yang menyebabkan dirinya tidak pernah mengangkat siapa pun di divisi tiga menjadi wakil. Melainkan karena dia takut Griffin akan tiba-tiba berulah.
Sebelum 'Kairi' bergabung, Pandu belum menemukan orang yang cukup kuat untuk dijadikan wakil pengganti. Namun ketika melihat kemampuannya yang tidak bisa dianggap remeh saat pertempuran melawan geng MANIAC, dia akhirnya merasa telah menemukan orang yang tepat.
Pandu yang paling tahu alasan mengapa Griffin mengincar Ranza. Itu karena, dulu dia sangat terobsesi untuk menjadi wakil kapten divisi dan tidak mudah dalam mencapai impian tersebut.
Butuh perjuangan serta pembuktian agar bisa mendapat kepercayaan penuh dari Pandu. Maka tak heran kalau sampai saat ini, cowok itu tidak pernah rela posisinya digantikan orang lain.
Mungkin sebenarnya, Griffin memilih menjadi anggota Red Devil hanya untuk menggunakan geng itu sebagai backing-an saja guna mengusik TAURUS.
Namun, ini masih spekulasi Pandu. Belum bisa diketahui secara pasti bagaimana Griffin bergabung dan apa tujuannya.
Lama Pandu tercenung. Pikirannya didominasi Griffin. Pagi itu, di atas rooftop sekolah dia memilih menyendiri dari teman-temannya yang hobi berisik.
Ia bersandar pada pagar pembatas yang terbuat dari kawat sambil meneguk sekaleng soda dingin. Mata sinisnya memandang bangunan dan gedung-gedung tinggi yang berjejer di kejauhan. Semilir angin berembus pelan, bagai napas alam yang terasa menenangkan.
Pandu memang membenci Griffin. Tapi setiap kepingan peristiwa yang pernah ia alami bersama cowok itu masih terus terpatri di benaknya hingga kini. Bahkan Pandu juga masih mengingat bagaimana pertemuan pertama mereka.
Waktu itu Pandu dijebak oleh sekumpulan berandal jalanan untuk memasuki base mereka yang bertempat di gang buntu minim pencahayaan.
Seharusnya dia bisa mengalahkan para keroco itu dengan mudah kalau saja mereka tak main taktik curang. Pandu diikat menggunakan tali dan didudukkan di tanah dalam keadaan berlutut.
"Tunggu bentar, bangsat. Bos gue bakalan segera dateng buat ngehajar lo duluan," kata salah satu pecundang, sembari menepuki bahu Pandu.
Tak berselang lama, dua orang lainnya muncul. Orang yang mereka sebut bos rupanya hanya seorang jamet sok jagoan. Dia memukuli Pandu dengan bantuan balok kayu. Mungkin tanpa balok itu, kemampuannya setara dengan para keroco di sana.
"Eh, Gigi Mancung! Udah gue bilang, ngehajar orang tuh pake tangan kosong aja biar puas. Jangan pake balok kayu!"
Seseorang berambut abu-abu yang terlihat kalem wajahnya, meneriaki si jamet bergigi tonggos tersebut.
"Tai. Lo ngeledek gue, Grif? Gue, kan, nggak bisa beladiri. Gue mukulin orang cuman buat seru-seruan aja," balas Reki, sesaat menjeda pukulannya terhadap Pandu.
Merasa pertunjukan itu akan kurang seru, Griffin memutuskan untuk maju dan memukuli Pandu dengan tangannya sendiri demi mewakili temannya itu.
Namun saat melihat bordiran nama pada dada kiri almet hitam Pandu, Griffin seketika tercengang dan mengurungkan niat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return Of Real Gangster [ Segera Terbit ]
ActionGangster sejati itu ... seperti apa? Apa mereka yang isinya berandalan gila seperti geng MANIAC? Atau seperti Red Devil yang terdiri dari manusia-manusia gila uang? Atau apakah seperti D'Monster yang dipenuhi orang-orang barbar dan brutal? Mungki...