Part 5 : Tidak Nyaman

696 80 5
                                    

Author: Pengumuman dan mohon perhatiannya!

1. Cerita ini bergenre mengsedih (angst), yg ga kuat bisa skip.
2. Khusus untuk 18+ (percayalah anak muda, ini hanya fiksi, karangan belaka, bisa sangat dilebih-lebihkan, dikurang-kurangi, dunia nyata sangat tidak berhubungan dan sangat berbeda jauh. Dan jika belum cukup umur, membaca cerita seperti ini hanya akan membawa lebih banyak pengaruh buruk yang gak sebanding dengan rasa terhibur atau rasa penasaran kalian), jadi yang belum cukup umur, atau yang masih mencari jati diri, dimohon skip segera :) Hanya untuk yang sudah dewasa yang sudah bisa mencerna kalau cerita seperti ini hanyalah khayalan dan bisa tidak terpengaruh di dunia nyata. Love you.
3. Genre selanjutnya dalam cerita ini adalah laki-laki yang memiliki organ reproduksi seperti wanita/bisa punya baby. Yang merasa ini terlalu bagaimanaaa gitu, atau merasa tidak nyaman bisa skip juga.

Thanks.
_____________________________

Beberapa waktu kemudian, di bandara.

Hari sudah mulai gelap, para pejalan kaki bergerak terburu-buru menuju kendarannya masing-masing.  Tharn melihat lelaki muda yang kini juga menatapnya.

Tidak diragukan lagi, Type dan Gulf benar-benar serupa. Wajah elegan Type dihiasi dengan kacamata yang saat ini paling poluler. Wajah datarnya terlihat dingin. Ia memakai kardigan rajut longgar, namun penampilannya sangat bersih dan rapi.

Melihat Tharn saat ini membuat senyum seketika menghiasi wajahnya. Melepas kacamatanya, ia membuka kedua lengannya.

"Apakah kau merindukanku?"

Tharn perlahan memeluknya, dan tersenyum hangat.

"Ya."

"Kau bilang akan pulang bulan depan, bagaimana bisa kau sudah ada disini sekarang? Jika kau mengabariku lebih cepat aku akan segera menyusulmu.

Type menutup matanya dqn menikmati kehangatan yang dirasakan tubuhnya.

"Aku ingin memberikan kejutan."

"Bukankah aku berhasil?"

"Kau.." Tharn menghela nafas, memandangnya penuh kasih.

Sudah 6 tahun, sudah 6 tahun Tharn menyukai lelaki di hadapannya ini, dan sudah lebih dari satu tahun keduanya tidak bertemu langsung. Terakhir kali saat Type berlibur dan pulang ke Thailand.

Anehnya, sejak terakhir Tharn bertemu Type, kini ia tidak seterburu-buru seperti dulu saat ia akan menggunakan berbagai kesempatan untuk bisa melakukan kontak fisik dengan Type.

Mungkin karena beberapa waktu terakhir ia lebih dewasa, sehingga ia bisa menahan emosinya lebih baik lagi.

Setelah hanya hampir 3 detik, Tharn perlahan melepaskan pelukannya. Pandangannya jatuh pada wajah Type, membuatnya mengerutkan dahi.

"Kau terlihat lebih kurus."

Saat mengucapkannya, ia tidak sadar teringat Gulf, yang juga semakin kurus akhir-akhir ini, membuatnya sedikit tidak nyaman untuk dipeluk. Keduanya mungkin kini memiliki berat badan yang sama juga.

"Bukankah dalam industri ini kau akan menginginkan talent yang kurus sepertiku?" Type tersenyum padanya.

Type memiliki suara yang indah, cita-citanya sejak kecil adalah menjadi seorang penyanyi terkenal. Karenanya ia belajar musik di london. Image dalam dunia hiburan sangatlah penting.

"Meski begitu, kondisi tubuhmu lebih penting, jika kau membuat dirimu sendiri kelaparan dan akhirnya sakit, kau sendiri yang akan merugi."

"Kau sungguh banyak bicara." Senyum Type semakin dalam.

"Siapa suruh kau menjadi teman terbaikku, orang terpenting dalam hidupku?" Tharn tersenyum, berjalan menuju maybach hitamnya, yang terparkir tidak terlalu jauh. Ia membukakan pintu co-pilot untuk Type.

Seringkali ia merasa bahwa Type juga memiliki perasaan yang sama padanya. Saat itu, ia beberapa kali menyatakan perasaannya, tapi Type menolaknya. Terakhir kali, Type dengan kasar mengatakan, jika masih ingin berteman ia harus membuang perasaan yang tidak perlu atau keduanya tidak akan bisa berhubungan lagi.

Sejak saat itu Tharn memilih berbuat baik pada Type dengan diam-diam.

"Hanya teman?" Type tiba-tiba bertanya. Tetap berdiri di tempatnya, belum mau masuk ke dalam mobil.

"Lebih dari teman." Jawab Tharn, sepertinya membuat Type puas tersenyum dan akhirnya memasuki mobil dengan sopan.

Mobil sedang melaju di jalan layang saat ponsel Tharn berdering, 'Si Bodoh' merupakan nama yang muncul pada layar ponsel Tharn.

Tharn munurunkan pandangan matanya, sedikit mengernyit kemudian menolak panggilan yang masuk.

"Kenapa kau tidak mengangkatnya?" Type kini manatap Tharn.

"Tidak penting." Ucap Tharn singkat. "Setelah berjam-jam di pesawat kau pasti lelah, kau ingin makan apa untuk makan malam?"

Type menahan perasaan aneh yang timbul. Kemudian memandang sisi wajah Tharn yang tampan.

"Phi Tharn."

"Kau tahu kenapa aku kembali sekarang ini?"

Mendengat suara serius Type membuat Tharn merasa aneh, dan tanpa sadar menjawab "kenapa?"

Perasaan Tharn sekarang ini tidak bisa dijelaskan, ,sebelum ia bertanya lebih lanjut, Type sudah memberikan jawaban.

"Bukankah, kau diam-diam mendanai studiku."

Di masa lalu, Type selalu menolak saat Tharn memberikan bantuan. Bahkan ia akan sangat tersinggung.

Tharn dalam hati memaki pihak sekolah yang tidak kompeten dalam menjaga rahasia. Dengan khawatir ia menjelaskan.

"Aku juga tidak ingin diam-diam membantumu, tapi aku takut kau akan menolaknya.."

"Apa kau masih menyukaiku?" Type memotong perkataan Tharn.

Mendengar pertanyaan mendadak dari Type, Tharn mengeratkan genggaman tangannya pada kemudi. Kemudian beralih menatap Type. "Kau ingin mendengar jawaban yang sesungguhnya?"

"Tentu saja." Ucap Type.

"Sudah lama aku menantimu kembali.." Waktu seakan berhenti, suasana menjadi sunyi dan canggung.. Tharn ingin melanjutkan mengatakan sesuatu tapi type sudah menyelanya lagi..

"Mari kita bersama." Ucap Type.

"Apa kau bilang?" Tharn kembali menengok menatap Type dengan tidak percaya. Matanya penuh dengan perasaan terkejut.

"Mari kita bersama. Menjadi pasangan? Pacar? Kekasih?" Ucap Type lagi dengan tersenyum.

Ia sudah terlalu lama menggantung perasaan Tharn. Jika tidak segera memberikan respon, ia takut akan kehilangan Tharn.

Tbc!

Vote&Komen!

Akan lanjut kalau sudah sampai total like dari chapter 1 bisa lebih dari 50 love.

See You!! ^^

Spoiler Allert!!

Nb: Perjalanan masih jauh :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nb: Perjalanan masih jauh :)

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang